23 Warga Norwegia Meninggal Pasca Disuntik, Faktanya Vaksin Covid-19 Berbahaya untuk Manula
bukabaca.id, Jakarta – Dalam artikel sebelumnya, telah disampaikan terkait beberapa syarat warga yang tidak bisa disuntik Vaksinasi, termasuk manula dan juga pengidap penyakit keras.
Negara Norwegia pun kembali memperingatkan terkaot risiko vaksinasi Covid-19 untuk mereka yang berumur di atas 80 tahun.
Ditulis Bloomberg, negara tersebut mengatakan mungkin terlalu berisiko jika vaksin disuntikkan ke manula yang sangat tua dan menderita penyakit.
Melalui siaran pers, Pejabat Norwegia mengungkapkan bahwa setidaknya sebanyak 23 orang telah meninggal dunia dalam waktu singkat setelah menerima dosis pertama vaksin.
Dari total kematian, 13 telah diotopsi dengan hasil menunjukkan ada efek samping yang berkontribusi pada reaksi parah ke para manula tersebut.
“Bagi mereka yang lemah, bahkan efek samping ringan dapat menimbulkan konsekuensi serius. Bagi mereka yang memiliki sisa masa hidup yang sangat pendek, manfaat dari vaksin ini mungkin kecil atau tidak relevan,” jelas Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia. Dikutip pada Minggu, (17/1/2021).
Kendati demikian, bukan berarti kelompok yang sehat dan muda harus menghindari vaksin. Namun laporan tersebut meminta pemerintah negara untuk lebih memperhatikan dengan seksama laporan keamanan vaksin yang dipakai.
Sementara itu, Pfizer/BioNTech, perusahaan vaksin yang dipakai, tengah bekerja sama dengan regulator Norwegia untuk menyelidiki penyebab kematian lebih lanjut. Norwegia sendiri telah memberikan satu dosis vaksin ke 33.000 orang di negara itu.
“Jumlah insiden sejauh ini tidak mengkhawatirkan dan sesuai ekspektasi,” tulis media, dari pfizer melalui email.
Dikutip dari CNBC, hal senada juga dilaporkan Anadolu Agency. Dirinya menuturkan bahwa efek samping umum dari vaksin Pfizer atau BioNTech, seperti demam dan mual, mungkin saja menyebabkan kematian beberapa pasien manula.
Sementara, Direktur medis Badan Pengawas Obat Norwegia, Steinar Madsen mengatakan selain 13 pasien meninggal, ada sembilan kasus efek samping serius dan tujuh ringan. Norwegia mencatat ada total 57.736 warga telah terinfeksi corona dengan 511 kematian.
Sebelumnya, AS melaporkan 21 kasus reaksi alergi parah dari 14 hingga 23 Desember setelah pemberian 1,9 juta dosis awal vaksin Pfizer/BioNTech. Dalam laporan yang dikeluarkan peneliti independen AS untuk FDA tahun 2020, disebutkan vaksin memang bisa menimbulkan reaksi alergi dan bell palsy meski hanya kemungkinan kecil.
Sekadar diketahui bahwa kematian pasien setelah divaksinasi juga terjadi di Prancis. Namun pihak berwenang mengatakan tidak ada indikasi terkait vaksin mengingat riwayat medis pasien. Tepatnya pada Kamis lalu, Prancis melaporkan ada empat kasus reaksi alergi parah dan dua insiden jantung tidak teratur setelah divaksin.
Kondisi Tak Bisa Vaksinasi
Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes No. HK. 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), terlampir Format Skrining Sebelum Vaksinasi Covid-19.
Berikut ini adalah beberapa kondisi orang yang tak bisa disuntik vaksin Covid-19 Sinovac:
1.Terkonfirmasi menderita Covid-19.
2. Sedang hamil atau menyusui.
3. Mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, sesak napas dalam 7 hari terakhir.
4. Ada anggota keluarga serumah yang kontak erat atau suspek atau konfirmasi atau sedang dalam perawatan karena penyakit Covid-19 sebelumnya
5. Memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak, dan kemerahan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya (untuk vaksinasi ke-2).
6. Sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah.
7. Menderita penyakit jantung (gagal jantung atau penyakit jantung koroner).
8. Menderita penyakit autoimun sistemik (SLE atau lupus, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya.
9. Menderita penyakit ginjal (penyakit ginjal kronis atau sedang menjalani hemodialysis atau dialysis peritoneal atau transplantasi ginjal atau sindroma nefrotik dengan kortikosteroid.
10. Menderita penyakit Reumatik Autoimun atau Rhematoid Arthritis.
11. Menderita penyakit saluran pencernaan kronis.
12. Menderita penyakit hipertiroid atau hipotiroid karena autoimun
13. Menderita penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais atau defisiensi imun, dan penerima produk darah atau transfusi.
14. Apabila berdasarkan pengukuran tekanan darah didapati hasil 140/90 atau lebih.
15. Menderita HIV dengan angka CD4 kurang dari 200 atau tidak diketahui.(Dev)