Jangan Minder, Banggalah Menjadi Seorang Santri

waktu baca 2 menit
Mazakkir, Ketua DPC Gelora Biringkanaya.

bukabaca.id, Makassar – Hari ini 22 Oktober 2020 atau tepat lima tahun yang lalu pasca disahkannya Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal Jakarta 2015 lalu.

Melirik ke sejarah, Hari Santri Nasional sendiri sebenarnya bermula saat resolusi jihad yang dicetuskan oleh pendiri NU K.H Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945. Resolusi ini dalam rangka mencegah kedatangan tentara NICA yang hendak kembali menguasai Indonesia.

Jika dibandingkan dengan kondisi saat ini, di mana santri tidak dapat merayakan hari bersejarah secara beramai disebabkan dunia sedang dilanda bencana penyebaran Covid-19. Virus yang entah sampai kapan berkesudahan itu tak pandang bulu. Seluruh aspek kehidupan dikenai dampak. Meski demikian, kondisi pandemi yang masih melanda negeri pertiwi tidak menyurutkan semangat juang para santri seluruh pelosok negeri.

Menyandang status sebagai seorang santri merupakan salah satu anugerah dari Allah Swt. Sejak dulu, santri yang identik dengan pakaian songkok dan sarung mencatatkan nama sebagai kaum terdidik dengan segudang konstribusi untuk kemajuan Indonesia.

Satu dari sekian banyak pondok pesantren, tahun ini Ponpes Darul Aman turut serta melakukan perayaan Kamis (22/10/2020). Salah satu pondok pesantren di Kota Daeng (Makassar) merayakan hari Santri Nasional dengan menggelar seminar bertemakan “Peran Santri Bagi Negara.”

Kegiatan ini sebagai upaya agar para santri bisa menumbuhkan semangat. Seperti tema yang diangkat, peran seorang santri begitu diharapkan demi tercapainya negara Indonesia yang maju. Seorang santri sebelum dan sesudah negara Indonesia merdeka selalu di garis terdepan perjuangan. Semangat juang yang dimiliki atas dasar keyakinan kepada sang Maha Pencipta Allah Swt. Takbir menggema, awali perjuangan santri untuk Indonesia maju adil dan makmur.

Pendek kata penulis. Semangat buat para santri di seluruh penjuru dunia, Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2020. Biarkan langkah kaki menapaki jejak para kiai dan alim ulama negeri, dengan menjadi santri. Tak banyak yang kucita-citakan selain meneladani Rasulullah dan mengabdi pada Ilahi rabbi.

“Turut andil dalam masyarakat hingga pemerintahan,” satu ungkapan dari seorang santri Milenial Ahmad Muzakkir. Di Momen kali ini, kami kami dari Milenial Santri memberikan motivasi agar jangan minder menjadi seorang santri jadilah pewarna di tengah masyarakat, jangan menjadi yang terwarnai karena saatnya santri bisa berkolaborasi untuk negeri dan agama ini.

Penulis: Mazakkir, Ketua DPC Gelora Biringkanaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *