Pakar Manajemen Aset Hadir di FTI UMI, Berbagi Kunci Sukses Era Digital
bukabaca.id, Makassar – Business intellegence merupakan kunci sukses bagi perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya pada era industri 4.0. Sebab, melalui big data business intellegence dapat diketahui produk apa saja yang sedang laris dan tidak laku.
Sebagai narasumber Winda Nur Cahyo mengatakan industri 4.0 basisnya data. Namun, banyak perusahaan Indonesia belum terlalu aware terhadap pentingnya data.
“Data masih tersebar di mana-mana dan tidak dikumpulkan. Data penjualan masih ditulis pada kertas,” kata Winda, yang merupakan Ketua Program Studi Teknik Industri Program Magister Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Winda mengatakan, data base sangat menentukan arah kemajuan perusahaan ke depan. Data tersebut dapat memberikan informasi tentang produk apa yang paling bagus, penjualan produk apa yang naik dan sebagainya.
“Kalau mereka tahu produk apa saja yang naik, perusahaan akan memperkuat produk-produk tersebut. Kalau ada produk yang lemah, mereka bisa memperbaiki kualitas sehingga bisa naik kembali,’ kata pakar manajemen aset tersebut.
Menurut Winda, perusahaan internasional sudah menggunakan data business intellegence.
“Melalui data, mereka bisa mendapatkan informasi yang sangat penting. Kalau kita tidak menggunakan data kita akan terus kalah,” bebernya.
Mengutip hasil riset Gartner pada 2025 nanti, 80 persen perusahaan tak akan lagi menggunakan data center sendiri, mereka akan menggunakan Business Intelligence.
“Penggunaan business intelligence memberikan keuntungan di antaranya dapat meningkatkan profit, menurunkan biaya, peningkatan pemasaran, mempermudah pengambilan keputusan,” kata Winda.
Kuliah Umum di Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI), dilaksanakan di Aula Ir Liorang Lologau, MT FTI-UMI, Kamis (24/10/2019). Acara ini dihadiri 70 mahasiswa jurusan Teknik Industri.
“Selain bertujuan membuka wawasan keilmuan yang aplikatif bagi mahasiswa, juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan praktis secara komprehensif yang berimbang,” ujar Sekretaris Jurusan Teknik Industri Ahmad Fadhil. (Arman Jaya)