PMII STAI DDI Cabang Maros Sukses Gelar Zikir dan Doa

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Maros – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia STAI DDI (PMII Cabang Maros) menggelar agenda awal tahun di ruang lingkup Komisariat dengan kegiatan zikir dan doa. Pelaksanaan Kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Assa’adah Maros. Senin, (11/01/2021).

Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Assa’adah, Anregurutta Abdullah Asaf, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan PMII selalu melibatkan masyarakat secara luas.

Lebih lanjut dirinya juga sempat menceritakan tentang kisah-kisah saat berproses di PMII IAIN Kampus Alauddin Makassar pada tahun 1979 sebelum berangkat melanjutkan studinya di Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Bahkan katanya, banyak hal yang telah ia lakukan termasuk memberikan dakwah singkat tentang agama dan sangkutan-sangkutan keseimbangan dalam beragama sebagai toleransi umat manusia.

Sementara itu, Ketua MUI Maros Anregurutta Syamsul Khalik terlihat tampil sebagai pembawa hikmah, zikir dan doa.

“Isi hikmah menyangkut dengan kondisi keberagamaan masa kini dan manifestasi langkah-langkah yang harus dilakukan kader-kader PMII. Penguatan aqidah, ideologi (Aswaja) akhlak, tata cara ukhuwah dan muamalah,” jelasnya Syamsul Khalik di mimbar panggung.

Selain itu dirinya juga berpesan agar seluruh kader menjaga Marwah lembaga PMII sebagai organisasi besar.

Syamsul Khalik juga sempat menceritakan masa-masa PMII di Kampus IAIN Alauddin Makassar 1979 dengan posisi sebagai sekretaris. Dan mengenang Ketua PMII pada masanya yang kini berposisi sebagai salah satu dosen di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.

“Zikir dilaksanakan dengan metode ratiban (Al-Haddad) zikir yang memiliki banyak fungsi dan efektif untuk diamalkan setiap hari,” tambah Syamsul Khalik.

Setelah kegiatan zikir dan doa berlangsung, Pengurus Cabang PMII Maros Muhammad Haidir Idris mengatakan bahwa kader-kader PMII harus menjadi cerminan dan tempat yang produktif melahirkan kader-kader intelektual Nahdlatul Ulama.

“Menjadikan Pendiri PMII, Mahbud Junaedi sebagai inspirasi agar senantiasa berproses untuk menjadi kader yang militan, ideologis dan berakhlak baik. Yang pertama harus dipikirkan adalah jangan pernah ingin memperbaiki PMII sebab PMII adalah organisasi yang baik, tapi berpikirlah bahwa dengan ber-PMII maka kita akan jauh lebih baik,” tutur Muhammad Haidir Idris.

Senada dengan hal itu, Ketua Komisariat PMII STAI DDI Maros, Muliana mengatakan bahwa “zikir dan doa ini diiniasi oleh sahabat-sahabat sebagai ikhtiar di awal tahun agar lebih baik. Ini akan menjadi modal awal untuk merekonstruksi pergerakan PMII STAI DDI Maros yang lebih baik lagi,” tutup Muliana. (Guntur Rafsanjani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *