WhatsApp Semakin Tidak Aman, Berikut Penjelasan CEO Telegram
bukabaca.id, Jakarta – Terkait privasi baru yang dikeluarkan pihak WhatsApp, Pavel Durov selaku CEO Telegram mengkritik aturan tersebut. Bahkan dirinya meminta pengguna untuk uninstall aplikasi WhatsApp.
“Jutaan orang marah dengan kebijakan baru WhatsApp, yang sekarang mengharuskan pengguna memasukkan semua data pribadi mereka ke mesin iklan Facebook,” ungkap Pavel Durov seperti yang dikutip dari detikhot, Selasa (12/1/2021).
“Tidak mengherankan jika banyak pengguna beralih dari WhatsApp ke Telegram, yang sudah berlangsung beberapa tahun, semakin cepat,” pungkasnya.
Pavel Durov juga menyebut bahwa aplikasi WhatsApp tidak aman. Pasalnya celah besar sering muncul di WhatsApp. Menurutnya dulu spyware dari perusahaan Israel, NSO Group bisa menginfeksi WhatsApp dan membobol datanya cukup dengan panggilan telepon yang bahkan tak perlu diterima, Durov mengusulkan user WhatsApp uninstall.
“Kecuali Anda tak masalah semua foto dan pesan Anda terbuka untuk publik suatu hari, Anda harus menghapus WhatsApp dari ponsel Anda,” tandas Pavel.
Tak hanya itu, Pavel Durov juga menjelaskan bahwa WhatsApp adalah semacam ‘Kuda Troya’ yang dimanfaatkan untuk memata-matai foto dan data penggunanya. Ia juga melontarkan rasa tidak percaya terhadap sang induk, Facebook.
“Facebook telah menjadi bagian dari program pengintaian jauh sebelum mereka mengakuisisi WhatsApp. Naif berpikir bahwa perusahaan ini akan mengubah kebijakan setelah akuisisi. Telegram, aplikasi yang mirip dalam hal kerumitan, tidak pernah mengalami masalah dalam skala berat seperti WhatsApp dalam 6 tahun sejak peluncurannya,” jelasnya.
Bahkan menurutnya, celah yang terus muncul dari WhatsApp adalah sebagai akibat dari kompromi antara Facebook dengan pemerintah atau lembaga intelijen.
“Cenderung sangat jarang seseorang bisa tidak sengaja melakukan error keamanan yang besar, cocok untuk pengintaian, secara rutin,” tandasnya.(Dev)