Waspada! Gempa Susulan Kembali Terjadi di Sulbar dengan Kekuatan M 4,2, BNPB: Hindari Pantai

waktu baca 3 menit

bukabaca.id, Sulawesi Barat – Berdasarkan informasi yang diterima dari BMKG, gempa susulan kembali terjadi di Majene, Sulawesi Barat, dengan kekuatan M 4,2. Senin, (18/1/2021) pukul 11.11 WIB atau 12.11 Wita.

Menurut informasi terbaru, untuk gempa susulan yang terjadi di Majene-Mamuju Sulbar tidak berpotensi tsunami. Namun masyarakat diminta untuk tetap waspada. Karena, gempa susulan bisa saja masih terjadi. Dengan demikian perlu adanya antisipasi dini.

Sekadar diketahui bahwa Sabtu (16/1) juga terjadi 2 kali gempa susulan. Dan sebelumnya pada Jumat (15/1), gempa susulan juga terjadi dengan kekuatan 6,2 Magnitudo dengan kedalaman 10 KM di Majene, Sulawesi Barat.

Data Korban Gempa di Mamuju-Majene

Berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 14.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 73 orang, dengan rincian 64 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.

Selain itu, terdapat 554 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 64 orang luka berat, 215 orang luka sedang dan 275 orang luka ringan. Terdapat 27.850 orang mengungsi di 25 titik pengungsian yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap dan terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.

Selanjutnya, terdapat pelayanan kedaruratan pada 3 rumah sakit yang saat ini aktif di Kabupaten Mamuju, yaitu RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat, dan RSUD Kabupaten Mamuju.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI – Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak

Hindari Wilayah Pantai

Sebelumnya BMKG telah merilis informasi mengenai adanya potensi gempa susulan, akan tetapi pihaknya memastikan bahwa kekuatannya tidak akan sebesar gempa kedua atau mainshock seperti yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari.

Lebih lanjut, BMKG meminta agar masyarakat tetap tenang namun waspada guna mengantisipasi adanya potensi gempa susulan tersebut.

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Selain itu, bagi yang tinggal di

Kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

Kebutuhan Mendesak Pengungsi

Kebutuhan mendesak untuk saat ini yakni sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi/tenda posko, pelayanan medis, terpal, alat berat/excavator, alat komunikasi, makanan siap saji, masker, obat-obatan gawat darurat dan vitamin, Alat Pelindung Diri (APD), cairan Infus, Kassa, Bidai, Handscoon, Masker bedah, Infuset semua ukuran.

Selain itu juga dibutuhkan Benang Jahit, Linen sekali pakai, Obat Anestesi, O2 Portable, Hogi + Set Steril Linen Disposible, Gypsona 6” = 30 pcs, Gypsona 4” = 30 pcs, Elastic verban 6×4 ml 30 pcs, Skin traksi dewasa = 30 pcs, Skin traksi anak-anak = 30 pcs, Soft Band 6×4 ml = 30, Daryantule = 50, Obat antibiotik oral dan injeksi, Obat analgetik, Heating set.(Dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *