Covid-19 Belum Usai, Ini 3 Gejala Umum yang Tak Boleh Diremehkan
bukabaca.id, Makassar – Virus Covid-19 telah mewabah di Indonesia hampir setahun lamanya. Berbagai gejala menjadi awal penularan Covid-19 di kehidupan manusia.
Kasus pasien sembuh Covid-19 memanglah selalu bertambah, namun sangat disayangkan karena angka terkonfirmasi positif Covid-19 pun juga ikut bertambah.
Hal ini perlu menyadarkan kita betapa pentingnya mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pihak pemerintah seperti menerapkan 3M, yakni Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Namun mungkin kebanyakan masyarakat Indonesia telah bosan dengan rutinitas yang seperti ini, bahkan sudah tidak lagi menjaga jarak, cuci tangan apalagi mengenakan masker saat bepergian.
Nah yang perlu kita ketahui bahwa saat ini lebih banyak pasien terjangkit virus Corona yang tak bergejala atau biasanya juga hanya gejala ringan dan sebagainya. Berikut 3 gejala umum Covid-19 yang sering menerjang manusia menurut Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit (4P) yakni:
Mialgia
Pertama yakni Mialgia. Gejala ini lebih mengacu kepada nyeri pada otot atau tendon. Ini sering kali terjadi bersamaan dengan gejala lain. Secara umum, virus corona, seperti virus lainnya, dapat menyebabkan peradangan pada jaringan otot.
Salah satu dokter ahli yakni Dr Barzin menjelaskan bahwa nyeri otot akibat infeksi virus disebabkan oleh kerusakan serat otot akibat virus itu sendiri.
Covid-19 juga memicu respons peradangan di dalam tubuh melalui sitokin inflamasi yang pada dasarnya memberi sinyal pada sistem kekebalan untuk bekerja. Dan iniĀ juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang tidak normal.
Dispnea
Selanjutnya yakni Dispnea. Dispnea adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sesak napas atau sulit atau sulit bernapas.
Sebuah penelitian telah menemukan bahwa temuan paru-paru yang persisten seperti fibrosis (suatu bentuk jaringan parut paru-paru) sebagai penyebab potensial gejala ini.
Sebuah studi yang diterbitkan di Lancet terhadap 55 pasien nonkritis yang pulih menemukan lebih dari 60 persen pasien memiliki gejala persisten tiga bulan setelah keluar, sementara lebih dari 70 persen memiliki temuan abnormal pada CT scan paru-paru mereka. Seperempat mengalami penurunan fungsi paru-paru yang dapat dibuktikan.
Arthralgia
Dan yang terakhir yaitu Arthralgia. Kata lain untuk nyeri sendi, juga dikaitkan dengan Covid. Berdasarkan Studi lain di Lancet mengatakan wabah covid-19 saat ini lebih sering disebabkan oleh sindrom pernapasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-1), ditandai dengan tanda dan gejala klinis seperti pneumonia interstisial, kelelahan dan sakit kepala.
Perlu diketahui bahwa gejala Arthralgia adalah salah satu gejala yang terjadi pada pasien dengan covid-19, dan terjadi pada 14,9 persen kasus.(Dev)