Dua Program FIKP Unhas Terakreditasi Internasional, Nurdin Abdullah Angkat Jempol

waktu baca 4 menit

bukabaca.id – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin memperingati dies natalis ke-25. Momentum tahun ini mengambil tema sentral Penyatupaduan Alumni FIKP Unhas untuk Kemajuan Kelautan dan Perikanan Indonesia.

Acara puncak perayaan berlangsung secara virtual melalui zoom meeting, Sabtu (30/1/2021).

Hadir Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Pj Wali Kota Makassar, Rudi Djamaluddin, dan Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu.

Ketua panitia dies natalis ke-25 FIKP Unhas, Ahmad Faizal, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan telah digelar sejak September 2020. Mengingat situasi pandemi COVID-19, kegiatan digelar dengan menyesuaikan protokol kesehatan, baik daring maupun luring.

Berbagai kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan Pemprov Sulawesi Selatan, pimpinan Unhas, alumni, dan mitra.

“Kami telah menggelar webinar series sebanyak delapan kali, nasional maupun internasional, pengabdian masyarakat di Takalar dan Sinjai, simposium internasional, penyusunan buku 25 tahun FIKP, peduli purnabakti, tabligh akbar, orasi ilmiah, dan FIKP Award untuk mahasiswa berprestasi,” kata Ahmad Faizal.

Dekan FIKP Unhas, St. Aisjah Farhum, dalam sambutannya menjelaskan berbagai capaian fakultas ini dalam usianya yang ke-25 tahun. Meskipun masih relatif muda dibandingkan kebanyakan fakultas lainnya, FIKP telah dapat mencatatkan prestasi dan kontribusi.

“Di antara capaian FIKP Unhas adalah dua program studi terakreditasi internasional, jumlah guru besar yang relatif besar, sarana dan prasarana kampus seluas 5.500 meter persegi, laboratorium, marine station di Barang Lompo, serta tambak pendidikan seluas 22 hektare di Kabupaten Barru. Semua capaian ini berkat hasil kerja berkesinambungan, baik dari civitas akademica, pimpinan terdahulu, terutama pimpinan universitas,” kata Aisjah.

Dekan FIKP Unhas menegaskan bahwa perayaan ini bukan saja merupakan euforia dan hura-hura, tetapi menjadi pengingat untuk terus berkontribusi bagi kemajuan Unhas dan pengembangan kelautan di Indonesia.

Dalam sambutannya, Dwia Aries Tina Pulubuhu, memberi apresiasi atas capaian FKIP Unhas, disertai harapan agar pada usia yang ke-25 tahun ini, FIKP dapat berperan strategis dalam pembangunan kelautan dan perikanan untuk mendukung pembangunan nasional dan internasional.

“Peran FIKP ke depan akan semakin strategis. Apalagi pada tataran global, Sustainable Development Goals atau SDGs menetapkan pada tujuan ke-14 untuk memperhatikan ekosistem laut. FIKP akan berperan penting dalam konteks ini,” kata Dwia.

Secara khusus, Dwia mengapresiasi keterlibatan alumni FIKP, yang berperan untuk kolaborasi seluruh lini dalam kerangka pentahelix. Unhas memiliki visi untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang mengembangkan Benua Maritim Indonesia, yang mewarnai seluruh disiplin ilmu.

Unhas mendeklarasikan diri selain sebagai research university, juga sebagai humaniversity. Prinsip ini menedepankan keadilan, mengingat angka kemiskinan masih tinggi dan terbanyak pada masyarakat pesisir.

“Kita memiliki tanggung jawab mengentaskan kemiskinan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dapat memanfaatkan sumber daya yang kami miliki untuk berperan dalam pembangunan di Sulawesi Selatan. Unhas kini membuka kelas-kelas vokasi, termasuk untuk sektor kelautan dan perikanan. Saat ini sudah jalan di Kabupaten Barru dengan kelas vokasi wisata bahari. Dalam waktu dekat, kami juga akan kerja sama dengan Kabupaten Selayar,” beber Dwia.

Apresiasi yang sama juga disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah. Dalam sambutannya, Nurdin berharap agar FIKP Unhas terus tumbuh dan berkembang, mendidik anak-anak bangsa dan membangun masa depan Indonesia dengan karya, kreativitas dan inovasi serta dengan semangat kemajuan dan kebersamaan.

“Dua puluh tahun sebuah usia cukup dewasa dan mapan sebagai modal untuk meraih harapan lebih baik untuk mencapai dan menjadi FIKP terkemuka di Indonesia. Untuk itu saya mengajak civitas akademika untuk lebih berkontribusi terhadap daya saing sumber daya manusia di Sulsel khususnya dan Indonesia pada umunya dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Nurdin.

Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 24 kabupaten/kota, hanya 5 kabupaten yang tidak berbatasan dengan pesisir. Memiliki 332 pulau dan 75 persen dan wilayahnya merupakan wilayah pesisir dan laut, garis pantai sekitar 1.937 kilometer dan luas perairan 266.877 kilometer persegi.

“Ini cukup memadai untuk kita kelola dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.

Peran civitas akademica Unhas sangat penting, seperti melakukan riset sesuai dengan kebutuhan yang ada, memanfaatkan kecerdasan buatan yang terintegrasi menuju hilirisasi industri perikanan. Dan alumni FIKP dapat mengaplikasikan ilmunya yang diperoleh selama pendidikan.

Acara puncak dies natalis ke-25 FIKP Unhas kemudian diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *