Jelang Hari Jadi Bulukumba, Pinisi Sebagai Ikon Kota Kini Tampak Lusuh Tak Berdaya

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Bulukumba – Kabupaten yang berjuluk Butta Panrita Lopi memiliki satu ikon kota yang terletak di pusaran kota kelurahan Bentengnge, Kecamatan Ujung Bulu, tepatnya bersebelahan dengan Kantor Bupati Bulukumba.

Sengaja diletakkan di pusaran kota agar menjadi pusat perhatian masyarakat saat berada di daerah perkotaan, khususnya para wisatawan nasional dan mancanegara yang akan menuju Pantai Bira dan objek wisata lainnya.

Jelang hari jadi Bulukumba yang jatuh pada 4 Februari mendatang, melihat kondisi Bundaran Pinisi Bulukumba yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Bulukumba malah terkesan memprihatihatinkan.

Pasalnya Bundaran Pinisi yang sebelumnya tampak megah dengan penerangan yang cukup dengan lampu di sekeliling area bangunan. Namun saat ini tampak hanya tersisa uluran kabel tanpa lampu.

Begitupun air mancur yang berada tepat pada bangunan Pinisi tidak lagi berfungsi. Sehingga Bundaran Pinisi pada malam hari hanya tampak dengan bantuan cahaya dari lampu lain termasuk lampu kendaraan. Demikian dengan layar yang terpasang pada bangunan perahu terlihat robek.

Mendapat perhatian khusus dari beberapa kalangan, salah satunya seorang budayawan asal  Bulukumba, Andhika Mappasomba.  Pendapatnya pun tidak jauh berbeda dengan masyarakat lainnya.

“Sebaiknya ikon ini (Bundaran Pinisi) dibenahi agar lebih baik, mungkin Pemkab belum memperbaiki karena belum ada pencairan anggarannya untuk Januari,” tutur Andhika. Minggu, (30/1/2021).

Lebih lanjut, Penulis buku berjudul Titik Nol Bulukumba itu menaruh harapan agar kedepannya diberi layar yang sedikit tahan terhadap cuaca tanpa mengurangi nilai estetika dan kemegahannya.

Hal serupa juga diutarakan oleh seorang aktivis, Asyraful Rijal mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa melihat kondisi ikon Bulukumba yang tidak lagi dengan yang sebenarnya.

“Mestinya perahu pinisi dibuat sebagaimana mestinya yang di pasang sebagai ikon Bulukumba, sebagai bentuk manifestasi kecintaan kita pada Pinisi. Sebagai salah satu warisan budaya dunia, masyarakat sangat memimpikan ikon  Bulukumba bukan sekedar ikon tapi betul-betul ikon yang sesuai dengan aslinya biar kelihatan tampak menarik,” jelas Asyraful Rijal yang juga merupakan Ketua Umum HMI Cabang Bulukumba.

Tak hanya itu, pihaknya pun menitipkan tawaran solusi untuk Bupati yang akan dilantik, selain pada persoalan kondisi terkini ikon Bulukumba.

“Hal yang paling penting pasca pelantikan adalah pembenahan birokrasi penempatan ASN sesuai dengan keahliannya serta pemberdayaan kepemudaan yang juga mesti dilakukan,” pungkas Asyraful

Mengingat momentum hari jadi Bulukumba sudah tak lama lagi, Asyraful pun berharap pada perayaan nantinya tidak hanya ceremonial saja.

“Untuk HUT Bulukumba tidak hanya sekedar selebrasi tahunan melainkan melakukan terobosan baru yang bisa diagungkan pada HUT nantinya, belum lagi hari ini masih berstatus pandemi,” tutupnya. (Arman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *