Jadi Relawan Kemanusiaan, Mahasiswa Unifa Melaksanakan KKN di Lokasi Gempa Sulbar

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Mamuju – Mahasiswa Universitas Fajar (Unifa) Makassar melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lokasi gempa bumi Sulawesi Barat di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, Senin (1/2/2021).

Mahasiswa diterjungkan langsung di lokasi pengungsian yang tersebar di beberapa tempat dalam misi kemanusiaan. Mahasiswa KKN tersebut diharapkan bisa meringankan beban masyarakat pascagempa 6,2 Magnitudo yang telah menyebabkan kerugian jiwa dan materiel di Sulbar.

Kunjungan Mahasiswa KKN Unifa diterima langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Mamuju, Irwan Pababbari. Pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh para mahasiswa karena berani berada ditengah-tengah masyarakat yang terdampak bencana.

Beberapa kegiatan mahasiswa yang langsung dimulai setelah usai kegiatan penyambutan rombongan KKN Unifa. Peserta KKN pun membagi tugas, ada yang diberi tugas mengolah bahan makanan di dapur umum, ikut membantu mendirikan tenda darurat  dan juga ada yang menggelar trauma healing kepada anak-anak.

Deputi Rektor 1 Universitas Fajar, Nur Khaerat Nur yang ikut mendampingi mahasiswa KKN Unifa menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan misi kemanusiaan.

“Ini bentuk upaya meringankan beban Masyarakat dan pemerintah Kabupaten Mamuju. Semenjak bencana gempa yang terjadi di Sulawesi Barat tim dari Universitas Fajar telah diterjunkan tiga kali di Sulawesi Barat,” tutur Khaerat sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Khaerat mengatakan gelombang pertama beranggotakan mahasiswa yang tergabung di Komunitas Pecinta Alam (Kompala) yang juga tergabung dalam tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Berangkat pertama kali itu tim Kompala yang melakukan assesmen dan evakuasi, gelombang kedua didatangkan yang terdiri dari gabungan Lembaga Mahasiswa bersama Yayasan Kemanusiaan Fajar mengantar donasi sampai pada pelosok desa, dan gelombang ketiga ini membawa mahasiswa KKN untuk membantu masyarakat dan pihak pemerintah pada tahap pemulihan trauma healing,” jelas Khaerat.

Tak hanya itu saja, Deputi Rektor 1 Unifa sangat berharap agar apapun upaya dilakukan diharapkan dapat sedikit bermanfaat untuk Sulawesi Barat.

“Hal yang paling penting saat ini untuk dilakukan  diharapkan resources yg di miliki oleh Perguruan Tinggi dapat turut serta menangani permasalahan yang ada terutama membangun mental masyarakat yang masih trauma oleh bencana gempa sehingga dibutuhkan tenaga dari kampus untuk turun melakukan sosialisasi ke masyarakat terdampak khususnya di pengungsian,” harap Khaerat.

Sekadar diketahui bahwa pemerintah pada (4/2/2021) mendatang, kemungkinan status tanggap darurat akan dicabut. Sehingga wabup Mamuju mengharapkan agar Unifa bisa membuat suatu desain inovatif berupa tenda yang dapat dipasang depan rumah penduduk agar mereka mau kembali ke rumahnya masing-masing.(Arman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *