Jokowi Sebut PPKM Tidak Efektif, Netizen: Terus Kenapa Masih Dilanjutin, Mau Nyiksa Rakyat?
bukabaca.id, Jakarta – Baru-baru ini Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengeluarkan statement perihal kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dinilai tidak efektif dalam menekan kasus Covid-19 di Indonesia.
Setelah statement tersebut keluar, netizen pun langsung beraksi. Tim pro kontra pun muncul di tengah-tengah masyarakat terutama di media sosial, Twitter. Beberapa akun Twitter menilai bahwa PPKM tidak berbeda dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang sebelumnya telah diterapkan oleh pemerintah. Karena menurut mereka meski diberlakukan PPKM atau PSBB tetap saja banyak orang berkeliaran di jalan.
Bahkan tak sedikit netizen mengatakan bahwa pemberlakuan PSBB atau PPKM akan menjadi hal yang sia-sia apabila tidak ada ketegasan dari Kepolisian atau Satpol PP di lapangan dalam menindak. Dua pihak yang perlu ditindak adalah orang yang tidak menggunakan masker dan berkerumun.
“Psbb sama ppkm apa bedanya, orang tetap rame dijalan. eh iya yang membedakan cuma minimarket tutup jam 8 udah,” tulis @AngeloIrgi, seperti yang dilihat bukabaca.id pada Senin, (1/2/2021).
Bahkan ada pengguna Twitter yang juga mengaku heran kepada pihak pemerintah yang masih memberlakukan PPKM. Para pengguna Twitter menilai kebijakan itu hanya akan kembali menyengsarakan rakyat. Bahkan masih banyak masyarakat yang tidak memahami terkait istilah PPKM yang termaksud, khususnya masyarakat pelosok.
“Bincang-bincang tentang PPKM. Udah tau ga efektif malah pengen di terusin. Mau nyiksa rakyat jelata?,” tulis akun @xovidiot.
“Sebagai masyarakat kecil umumnya yang tinggal di pelosok-pelosok tak tahu apa itu istilah PPKM yang ada masyarakat semakin bebas mobolitas semakin tinggi karena perut. Tak peduli dan cenderung mengabaikan prokes,” seru akun Twitter @Penipujujur065.
Kasus positif Covid-19 justru melambung. Bahkan Indonesia berada di peringkat ke-18 di dunia dan ke-4 di Asia. Tercatat, dari PPKM jilid pertama hingga PPKM jilid II yang baru berlangsung enam hari, kasus positif Covid di Indonesia bertambah 228.502 kasus.
Sekadar diketahui bahwa melalui data kumulatif, sejak awal pandemi hingga Minggu per (31/1), jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 1.078.314 kasus Covid-19. Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 873.221 telah dinyatakan sembuh, dan 29.998 meninggal dunia.(Dev/Dev)