BPOM Izinkan Lansia Divaksin Sinovac, Ini Takaran Dosisnya
bukabaca.id, Jakarta – Pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kini telah resmi menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan farmasi China, Sinovac untuk digunakan juga oleh lansia di atas 60 tahun, Sabtu (6/2/2021).
Persetujuan tersebut diketahui setelah beredarnya dokumen BPOM. Di mana dalam surat tersebut berisi tanda tangan Kepala BPOM, Penny K Lukito, untuk ditujukan langsung kepada PT Bio Farma (Persero).
Adapun isi dalam surat dokumen tersebut yakni berisi persetujuan yang diberikan dengan telah mempertimbangkan keadaan emergency (darurat) wabah COVID-19.
Tak hanya itu saja, dengan pertimbangan terbatasnya bukti kemanfaatan dan keamanan vaksin tersebut untuk pencegahan COVID-19, maka BPOM memberikan persetujuan penambahan indikasi dan posologi vaksin CoronaVac untuk penggunaan emergency terbatas pada kondisi wabah pandemi dengan ketentuan:
1. Melakukan studi klinik pascapersetujuan untuk memastikan efektivitas vaksin CoronaVac untuk pencegahan COVID-19
2. BPOM berhak meninjau/mengevaluasi kembali aspek khasiat dan keamanan vaksin apabila ditemukan bukti baru terkait khasiat dan keamanan.
3. Wajib melakukan pemantauan farmakovigilans dan pelaporan efek samping obat ke Badan POM.
Diketahui bahwa sebelumnya, PT Bio Farma dalam suratnya kepada BPOM telah mengajukan permohonan penambahan indikasi untuk populasi lansia (60 tahun ke atas) dengan interval penyuntikan 0 dan 28 hari.
Selain itu, pihaknya juga mengajukan penambahan alternatif interval penyuntikan 0 dan 28 hari untuk populasi dewasa (18-59 tahun).
Untuk pemakaian dosis bisa diketahui berdasarkan lampiran dokumen berjudul ‘Informasi Produk untuk Peserta Vaksinasi Menggunakan Vaksin CoronaVac untuk pencegahan COVID-19 pada Dewasa Usia 18 tahun atau Lebih’.
Dalam dokumen tersebut telah disebutkan bahwa pada lansia usia 60 tahun atau lebih, vaksin ini akan disuntikkan ke dalam otot (intramuscular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari.
Sementara itu, untuk dewasa usia 18 – 59 tahun, vaksin ini akan disuntikkan ke dalam otot (intramuskular) sebanyak 0,5 mL dalam dua dosis dengan selang waktu 14 hari (untuk vaksinasi pada situasi emergensi pandemi) atau selang waktu 28 hari (untuk vaksinasi rutin).(Dev)