Pakar Epidemiologi Makassar Sebut COVID-19 Tidak Fatal untuk Usia Muda

waktu baca 2 menit
Ketua Tim Epidemiologi COVID-19 Kota Makassar, Ansariadi.

bukabaca.id – Ketua Tim Epidemiologi COVID-19 Kota Makassar, Ansariadi, membeberkan data penularan COVID-19 dalam berbagai usia di Makassar.

Berdasarkan data, kasus COVID-19 yang terjadi pada usia 20-29 tahun sebanyak 5.818 kasus. Sementara mereka yang berusia 30-39 tahun sebanyak 5.987 kasus.

Sementara kasus pada usia 40-49 adalah 4.051, sedangkan pada usia 50-59 sebanyak 3.327 kasus. Selain itu, jumlah kasus di usia 60 ke atas sebayak 2.288 kasus.

“Kematian karena Corona yang terjadi pada usia muda memang umumnya lebih rendah, pada usia 20-29 hanya 8 kasus kematian, sedangkan mereka yang di atas 60 tahun mencapai 246 kematian,” beber Ansariadi, Senin (8/2/2021).

Ansariadi mengatakan, ada sejumlah hal yang dapat dilakukan usia muda untuk mencegah penyebaran COVID-19, seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak sosial, mengenakan masker, dan menghindari tempat-tempat ramai.

Saat ini jumlah penduduk di Makassar sekitar 1,8 juta. Sementara mereka yang berusia tua kurang lebih seperempat dari jumlah penduduk di Makassar.

“Seandainya di bawah umur 20 tahun semua penduduk di Makassar, mungkin lebih mudah penanganannya. Kurang seperempat juta di atas umur 50 tahun, itu yang kita lindungi karena mereka kelompok paling rentan dan fatal,” bebernya.

Ansariadi mengatakan mereka yang berusia muda paling banyak tertular COVID-19 di Makassar. Akan tetapi, hal itu tidak fatal karena tingkat kematiannya rendah.

“COVID-19 pada usia muda tidak fatal karena tidak banyak menimbulkan kematian. Kalau kita lihat orang tualah yang lebih banyak meninggal,” kata Ansariadi.

Ansariadi mengingatkan usia muda bukan berarti kebal COVID-19. “Memang tidak fatal, tapi bisa memindahkan ke orang lain, ke orang tuanya,” ucapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *