Semakin Rimbun, Mahasiswa KKN-E Unifa Pulihkan Semangat Warga untuk Berwisata di Mangrove Luppung Manyampa
bukabaca.id, Bulukumba – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Entrepreneur (KKN-E) Unifa kini berusaha untuk mengembalikan semangat warga untuk kembali berkunjung atau berwisata di Mangrove Luppung Manyampa.
Selama pandemi yang berkepanjangan ini, Wisata Mangrove Luppung Manyampa semakin rimbun dan jadi tujuan favorit.
Melalui perjalanan yang cukup panjang sejak diresmikan (31/12/2019) lalu, telah dijadikan sebagai objek kunjungan sempat menurun ditengah melonjaknya angka kasus COVID-19.
Selama pandemi pohon mangrove mengalami pertumbuhan dengan semakin rindang. Memeluk pengunjung sedang berjalan dan berjarak dengan sejuk dibawah teriknya matahari.
Hutan mangrove yang dikelolah oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Manyampa, terus merambah dalam upaya perbaikan, salah satunya dengan menerima dengan baik kalangan mahasiswa dari berbagai kampus untuk beregiatan di kawasan wisata Mangrove yang berada di Dusun Luppung, Desa Manyampa, Bulukumba.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Entrepreneur (KKN-E) Angkatan XV Universitas Fajar Makassar, Arman Jaya yang ditemui awak media saat berkegiatan di kawasan mangrove mengungkapkan bahwa objek wisata tersebut butuh dimanjakan lagi.
“Ini ada beberapa spot poto yang akan kita tambah, setelah berkoordinasi dengan Kepala Desa Manyampa dan Ketua BUMDes mengarahkan untuk melakukan pengembangan di tempat ini,” tuturnya kepada bukabaca.id, Kamis (18/2/2021).
Tampak di sepanjang jembatan yang dibangun sebelumnya ada beberapa identitas perguruan tinggi pernah melakukan kegiatan dan melakukan pengadaan seperti tempat sampah.
Mahasiswa yang juga pemuda asli Manyampa itu menuturkan bahwa hal pertama yang ia lakukan adalah menggenjot promosi atau kampanye objek wisata.
“Kita perlu menggunakan sosial media sebagai medium efektif untuk memperlihatkan lebih luas objek wisata ini, dan alhamdulillah kami sudah buat akunnya dan hasilnya mendapat respon baik oleh warganet mulai dari yang belum pernah berkunjung sampai yang sudah lama pernah berkunjung,” jelasnya.
Lebih jauh Arman menjelaskan bahwa Dosen Pembimbingnya (Supervior) sangat penasaran untuk mengunjungi objek wisata ini, itu salah satu hasil awal pihaknya mempromosikannya di sosmed.
“Mau sekalika ini kesana, sekalian ambil video untuk konten youtube, tapi saya masih ada tanggungjawab untuk saya selesaikan,” ujar Sri Iryani yang juga dosen Teknik Kimia Unifa.
Tak hanya itu salah satu Warganet yang pernah berkunjung, dengan nama Facebook Nirmawati Danial melalui official facebook Mangrove Luppung Manyampa memuji pemandangan wisata tersebut.
“Waktu ke tempat ini mangrovenya belum serindang seperti ini, semoga semakin berjaya,” tulis Imma sapaan akrabnya.
Bahkan pihak Pemerintah Desa Manyampa, Asnawar Asrank turut mengapresiasi upaya tersebut.
“Setelah di posting (siarkan) mulai ramai kembali,” tulisnya pada pesan singkatnya.
Selama melaksanakan KKN, Arman bersama dua orang rekannya, Abd. Hamsar asal Kabupaten Gowa dan Cakra Nata Mart Wandi mahasiswa asal Luwu Timur. Keduanya merupakan mahasiswa Teknik Sipil. Sejak dilepas 15 Februari lalu, peserta KKN terus melakukan observasi dan persiapan menambah spot poto.
“Untuk saat ini pada bagian wisata ada ruang klasik, jadi kami coba buat latar dengan memanfaatkan batang mangrove yang mati, semoga saja disambut baik oleh pengunjung,” tutur Cakra.
Sementara untuk upaya pengelolaan akun sosial media Mangrove Luppung Manyampa juga disambut baik oleh Bendahara Desa Manyampa, Basran menanyakan keberadaan sosmed yang memuat seputar wahana wisata.
“Website desa sementara diajukan perpanjangan hosting, kalau website desa selesai saya mau hubungkan semua dengan akun medsos potensi desa Manyampa,” kuncinya. (*)