Kementerian Pertanian Komitmen Fasilitasi Industrialisasi Peternakan NTB
bukabaca.id, Lombok – Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi besar di subsektor peternakan. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) siap untuk memfasilitasi dan mendorong industrialisasi peternakan di provinsi tersebut.
“Akan ada stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan berupa alat pengolahan pupuk dan alat mesin pertanian. Dengan catatan jika secara administrasi lengkap dan memenuhi persyaratan, maka bantuan tersebut akan dipenuhi,” kata Wakil Menteri Pertanian Harvick, Hasnul Qolbi, dalam keterangan tertulis, Senin (15/3/2021).
Harvick telah melakukan serangkaian kunjungan kerja di NTB, antara lain mengunjungi Science and Industrial Park (STIP) Banyumulek, Lombok Barat, dan sentra peternakan di Desa Peringga, Jurang Utara, Lombok pada Kamis (11/3/2021) lalu.
Pemerintah, kata Harvick, sudah berkomitmen membantu peternak NTB dalam mengembangkan usaha melalui penyaluran KUR yang bekerja sama dengan bank pemerintah.
Dia menyebutkan, KUR di antaranya akan digunakan untuk merealisasikan target pemerintah bahwa tiap peternak harus memiliki tiga ekor sapi.
“Presiden (Joko Widodo) menargetkan setiap orang peternak memiliki tiga ekor sapi. Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah pusat akan menyalurkan KUR untuk sektor peternakan sebesar Rp2 triliun dari total Rp5 triliun yang dialokasikan untuk NTB,” jelas Harvick.
Menurut Harvick, upaya pemerintah pusat membantu pengembangan industri pertanian di NTB, tidak semata terkait peningkatan ketahanan pangan, tetapi juga untuk mempertahakan kemandirian dan kedaulatan pangan.
“Alhamdulillah di tengah pandemi COVID-19, NTB mampu mempertahankan ketahanan dan kedaulatan pangan,” puji Harvick.
Saat mendampingi Harvick dalam kunjungannya tersebut, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, sempat mengungkapkan pihaknya berkomitmen mewujudkan industrialisasi peternakan di NTB.
“Mungkin tidak ada provinsi lain yang punya keberanian mewujudkan mandiri bibit unggul dan pakan ternak sendiri melalui program industrialisasi yang kita bangun,” ujar Zulkieflimansyah.
Dirinya menyontohkan, STIP yang memiliki pabrik pakan ternak ayam petelur sudah bisa berproduksi sebanyak lima ton per jam.
“Hadirnya STIP memberikan dampak positif. NTB saat ini menjadi provinsi yang mandiri teknologi, khususnya teknologi pertanian dalam penyediaan bahan baku pakan ternak maupun bibit unggul peternakan,” katanya. (*)