Pembangunan Inkubator Sapi Perah, Mentan Prediksi Hasilnya Sudah Bisa Dinikmati Agustus Mendatang
bukabaca.id, Gowa – Sebagai bentuk tindak lanjut program kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Gowa, Kementerian Pertanian RI dan PT. Cimory tentang pengembangan sapi perah kini mulai dilakukan.
Hal tersebut ditandai dengan dilakukannya peletakan batu pertama pembangunan medium scale dairy farm atau inkubator sapi perah dan penanaman rumput jenis odot sebanyak 1.000 stek dan jenis indigofera 500 stek di Eks Pabrik Markisa, Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Selasa (16/3/2021).
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan Bupati Gowa intens ingin mengembangkan sapi perah ini di Gowa ditambah lahan dan kesiapan untuk peternakan cukup memungkinkan secara teknis, bahkan telah direncakan hingga kepemasaran dengan menggaet PT. Cimory sebagai offteker.
“Pak bupati sudah merencanakan dari hulu ke hilir, ini juga membahagiakan karena budidayanya bisa dilakukan dan hadirnya Cimory sebagai offteker yang akan mengambil semua hasil sapi perahnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia berharap rencana Pemkab Gowa dalam program ini bisa terwujud dan mampu merasakan susunya tepat pada tanggal 17 Agustus mendatang. Serta perencanaan Cimory dalam membangun industri pengolahan susu dari skala kecil bisa menjadi besar dengan mendapatkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak.
“Semoga program ini mampu memneuhi kebutuhan susu Indonesia yang 70-80 persennya masih importasi. Dan upaya yang dilakukan Pemkab ini akan membantu dalam pemenuhan susu yang kita harapkan di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Sementara itu Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan bahwa di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Kabupaten Gowa dan Indonesia, secara keseluruhan mengakibatkan perekonomian masyarakat terhambat. Sehingga pemerintah Kabupaten Gowa terus berinovasi untuk menarik investasi masuk di Gowa salah satunya adalah dalam bentuk kerjasama ini.
“Hari ini kami patut berbangga karena pak menteri tdak pernah melupakan kampung halamannya. Apalagi ditengah pandemi ini perekonomian terhambat bahkan terhenti, kami yakin dengan masuknya Cimory di Gowa akan membawa berkah dan pendapatan yang baik bagi masyarakat kita,” katanya.
Progres yang sangat cepat ini diakui Adnan karena terpacu dengan target yang diberikan oleh Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo yang ingin merasakan susunya pada 17 Agustus mendatang, sehingga selain peletakan batu pertama ini dirinya akan mulai para penggarap menjadi sebuah kelompok untuk diberikan sapi perah ini.
“Kita menangkap target pak menteri supaya progresnya bisa lebih cepat dan semua masyarakat yang menggarap ditempat ini (eks markisa) akan dibentuk dalam suatu kelompok kemudian kita berikan sapi perahnya untuk dipelihara lalu susunya diperah setiap hari dan hasilnya itu akan dibeli oleh Cimory sebagai offteker,” jelas orang nomor satu di Gowa ini.
Kendati demikian, sebelum memberikan bantuan sapi perah ini kepada kelompok masyarakat, mereka akan dilatih terlebih dahulu dengan memberangkatkan ke Cimory untuk belajar bagaimana menghasilkan susu yang baik karena memelihara sapi perah sangat berbeda dengan memelihara sapi potong.
“Masyarakat ini akan dilatih di pulau Jawa selama sebulan agar bisa mengetahui tentang sapi perah, pakannya dan lainnya agar apa yang diinginkam dalam program ini mampu kita raih,” lanjut Adnan.
Pemilik PT. Cisarua Mountaine Dairy (Cimory), Bambang Sutantio, mengaku akan bertindak sebagai offteker atau pembeli berapapun susu yang dihasilkan pada program sapi perah ini.
“Kerjasama ini sebetulnya kerjasama antara Gowa dan Kemnetan RI untuk memulai peternaan sapi perah tersebut ditempat ini. Namun kami akan bertindak sebagai offteker dan tidak terlibat dalam peternakannya tapi dalam pengelolaan industrinya sekaligus memarkan di skala provinsi hingga nasional,” ungkapnya.
Bambang menyampaikan susu perah ini tidak mampu bertahan lebih dari satu hari sehingga perlu diolah agar agar tahan lama untuk dipasarkan bersamaan dengan itu, pihaknya akan membangun industri pengolahan susu berskala kecil.
“Memamerkan ini perlu tempat pengolahan dan wisatanya jadi itu yang akan kita bangun rencananya di Jalan Poros Malino dengan skala kecil dulu samapi tumbuh bersamaan dengan populasi sapi perah yang ada di Gowa, mudah-mudahan program ini berjalan dengan baik dan susunya juga menghasilkan kualitas yang baik,” harapnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ditjen PKH Kementan RI, Nasrullah, jajaran eselon I dan II Kementan RI, Pangdam XIV Hasanuddin, Brigjen TNI Andi Sumangerukka, Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni, Pj Sekda Gowa, Hj Kamsina, jajaran Forkopimda Gowa dan pimpinan SKPD Lingkup Pemkab Gowa. (*)