Home Visit Kini Menjadi Strategi Guru Mengajar Selama Masa Pandemi Covid-19

waktu baca 3 menit
Gambar: Home Visit Kini Menjadi Strategi Guru Mengajar Selama Masa Pandemi Covid-19.(Ist.Nadia)

bukabaca.id, Makassar -­ Masa pandemi Covid 19 masih berlangsung hingga saat ini, terhitung dari pertengahan bulan Maret tahun lalu membuat aktivitas sehari-hari sedikit mengalami perubahan. Inilah yang dirasakan juga oleh Instansi Pendidikan yang meliburkan para tenaga didik hingga anak didiknya, mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

Salah satu strategi dalam menangani metode pembelajaran selain daring (dalam jaringan) beberapa sekolah inisiatif melakukan kegiatan Home Visit (Kunjungan Rumah) keanak didiknya. MI Insan Cendekia termasuk dari sekian banyak sekolah yang mengadakan kegiatan Home Visit tersebut. MI Insan Cendekia yang terletak di Jalan Poros Paccerakkang Daya, Makassar Sulawesi Selatan ini, rutin mengadakan kegiatan tersebut. Home Visit dinilai bisa memberikan kesempatan pembelajaran dari guru seperti biasa saat di sekolah, dan juga meringankan pembelajaran selama masa pandemik Covid-19.

Fitriyani, S.Pd (23), salah satu guru yang ditemui awak media pada saat sedang melakukan Home Visit menuturkan bahwa kegiatan ini sangat membantu anak dan juga orang tuanya, terlebih lagi jika orangtua murid merupakan pekerja yang waktunya tidak dapat ditoleransi.

“Home Visit sangat membantu dalam pembelajaran anak ini, dan juga orangtua tentu merasa perlu diadakan kegiatan ini, banyak dari orangtua murid say aini adalah pekerja yang rata-rata memiliki pekerjaan sampai jam 10 malam, hal ini membuat para orangtua tidak focus dalam pembelajaran anaknya,” ujar Fitriyani, Rabu (24/3/2021).

Home Visit Sebagai Metode Alternatif

Lebih lanjut, Fitriyani (23) juga menjelaskan, selama Home Visit ini dilakukan kurang lebih 2 bulan, prosedur protocol Kesehatan juga tetap dipatuhi, sebelum memasuki ruang belajar yang disediakan, anak guru terlebih dahulu mencuci tangan dan pemeriksaan masker juga diawal sebelum memulai proses pembelajaran.

“Kami disini sekitar 11 anak yang dibagikan dalam beberapa kelompok, masing-masing memiliki satu guru pengajar yang menjadi pengawas juga, biasanya jam sekolah biasa mereka dipulang sekitar jam 12 siang, tetapi selama Home Visit berlangsung, hanya sampai dengan jam 10 pagi,” ungkapnya.

Sementara itu, Hj. Sinja (37), orangtua dari salah satu murid yang rumahnya dijadikan tempat kegiatan Home Visit merasa tidak keberatan. Dirinya pun justru malah merasa lega jika anaknya kembali diajar oleh gurunya, meskipun hanya dengan metode home visit saja.

“Tempat ini sebenarnya saya yang usulkan saat rapat dengan guru, karena bangunan ini masih tahap pembangunan dan sementara diberhentikan daripada kosong jadi saya mengajukan sebagai lokasi Home Visit,” kata Hj. Sinja.

“Selain itu juga, saya merasa tidak terbebani dengan ini disamping saya juga sebagai pekerja yang sibuk dan tidak punya waktu cukup untuk mengajar anak saya,” lanjutnya.

Sebagai informasi, pembelajaran melalui Home Visit ini juga sama efesiennya dengan waktu sebelum pandemik berlangsung, hanya saja yang membedakan adalah lokasi dan juga waktu proses pembelajaran.

Citizen Reporter : Nadia F A Salam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *