Sebut Adanya Kendala saat Vaksinasi, Warek II UIN Alauddin: Banyak Stigma Negatif Soal Vaksin

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Gowa – Hari ini, Jumat (26/3/2021) merupakan hari terakhir warga UIN Alauddin Makassar menjalani vaksinasi Covid-19 dosis 1. Pelaksanaan vaksinasi diselenggarakan di Gedung Auditorium UIN Alauddin Makassar, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Terlihat dari pantauan awak media, begitu semangat dan antusias para warga UIN Alauddin yang hendak menjalani penyuntikan vaksinasi Covid-19.

Diketahui bahwa vaksinasi dilakukan demi memenetrasi atau meminimalisir terjadinya penyebaran virus Covid-19 di kalangan warga UIN. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Wakil Rektor (Warek) II UIN Alauddin Makassar Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK), Dr Wahyuddin Naro saat ditemui di lokasi vaksinasi.

“Sebenarnya rencana vaksin ini sudah dipersiapkan sejak tahun 2020, saat vaksin mulai muncul. Tujuan utamanya  yakni untuk memenetrasi penyebaran virus Covid-19, yang di mana bisa kita lihat sendiri, jumlahnya itu selalu mengalami peningkatan. Sehingga pihak UIN Alauddin memberikan upaya ini untuk mengoptimalkan atau meningkatkan imunitas tubuh seluruh warga UIN Alauddin Makassar,”  ujar Dr Wahyuddin Naro.

Lebih lanjut, Warek II UIN Alauddin juga merincikan bahwa sebenarnya target vaksinas per hari adalah sebanyak 500 orang. Namun faktanya, pada hari pertama jumlah yang divaksin hanya 410 orang dan di hari kedua pun hanya 302 orang.

Selanjutnya, ia pun berharap untuk hari terakhir vaksinasi tahap 1 ini bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin oleh seluruh pegawai dan keluarga UIN Alauddin Makassar.

“Kita berharap seluruh keluarga UIN Alauddin Makassar bisa memanfaatkan proses vaksinasi ini, karena kami telah memiliki jatah sebanyak 1.500 dosis vaksin untuk tahap 1,” harapnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga sempat mengemukakan terkait adanya kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi ini, yakni banyaknya stigma negatif yang ada di kalangan masyarakat.

“Ada kendala dalam proses vaksinasi yakni banyak stigma negatif yang muncul di kalangan masyarakat. Apalagi jika masyarakat sering melihat kabar-kabar negatif, dan terhipnotis maka ia akan terbawa pikirannya. Padahal sebenarnya, penyuntikan vaksin itu sebenarnya sama kayak suntik-suntik biasa,” jelas Warek II.

Terakhir, Dr Wahyuddin Naro juga berharap kepada seluruh warga UIN Alauddin Makassar serta masyarakat lainnya untuk bisa berdamai dengan virus Covid-19.

“Terakhir harapan saya, semua warga UIN Alauddin Makassar bisa bersahabat dengan virus Covid-19. Hal ini dikarenakan kita tidak tahu menahu kapan vaksin akan berakhir, jadi solusinya kita harus bisa bersahabat dengan suasana baru,” kuncinya. (Dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *