Finish Vaksinasi Dosis 1 UIN Alauddin, Dinkes Gowa: Tidak Ada Keluhan Pasca Divaksin

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Gowa – Seluruh warga UIN Alauddin Makassar telah sukses melakukan penyuntikan vaksinasi Covid-19 dosis 1. Vaksinasi dilakukan selama 3 hari berturut-turut, yakni mulai 24-26 Maret 2021, di Auditorium UIN Alauddin Makassar.

Saat ditemui di lokasi vaksinasi, Kepala Seksi Surveilence dan imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, Alimuddin menuturkan bahwa seluruh orang bisa divaksin, apabila orang tersebut memiliki kesehatan yang optimal. Dalam artian tidak dalam keadaan terkonfirmasi Covid-19.

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa seseorang yang pernah terkonfirmasi Covid-19 memiliki syarat serta ketentuan tertentu dalam vaksinasi. Bahkan katanya minimal 3 bulan setelah Covid-19, seseorang tersebut baru bisa divaksin.

“Perlu dijadikan catatan bahwa seseorang yang hendak untuk divaksin harus terbebas dari Covid-19. Manakala dia pernah Covid-19, maka orang tersebut harus menunggu selama 3 bulan untuk menerima vaksinasi,” ujarnya, kepada awak media, Jumat (26/3/2021).

Meskipun telah melewati waktu selama 3 bulan katanya, pasien vaksin tersebut harus melalui proses skrinning, untuk bisa mengetahui apakah keadaan pasien bisa dilanjutkan untuk tahapan selanjutnya atau malah harus ditunda.

Saat ditanya terkait persoalan banyaknya dosen UIN Alauddin yang harus menunda penyuntikan vaksinasi Covid-19, Alimuddin menuturkan bahwa itu terjadi dikarenakan di saat proses skrinning banyak keluhan di diri pasien, sehingga vaksinasi harus ditunda.

“Dosen UIN banyak yang tidak bisa lanjut divaksin karena ia tidak memenuhi syarat, atau banyak keluhan terhadap dirinya. Karena dalam vaksinasi Covid-19 itu ada 4 meja yang harus dilewati oleh pasien yang akan menjalani vaksinasi. Meja 1 adalah pendaftaran, meja 2 itu skrinning, meja 3 vaksinasi dan meja 4 observasi,” jelasnya.

Bahkan menurutnya untuk warga UIN ALauddin Makassar yang sudah melakukan vaksin tidak langsung diperbolehkan pulang, melainkan harus beristirahat selama 30 menit. Hal tersebut dilakukan demi mengantisipasi terkait suatu hal yang tidak diinginkan.

“Namun selama 2 hari melakukan vaksinasi kepada hampir seribuan warga UIN, alhamdulillah tidak ada keluhan kepada pihak dinas kesehatan dan juga tenaga kesehatan yang lainnya,” pungkas Alimuddin.

Sementara itu Wakil Rektor II UIN Alauddin Makassar Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK), Dr Wahyuddin Naro menuturkan bahwa tidak ada sama sekali efek yang dirasakannya setelah menjalani vaksinasi.

“Saya pribadi alhamdulillah tidak mengalami gejala apa-apa. Malah selama ini kan tidur memang selalu nyenyak. Cuman anak-anak saya bilang kalau tidur saya semakin tambah nyenyak setelah divaksin,” ujarnya.

Sekadar diketahui bahwa vaksinasi Covid-19 dilakukan demi meminimalisir risiko penyebaran virus Covid-19, serta meningkatkan imunitas tubuh seluruh warga UIN Alauddin Makassar. (Dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *