Jalin Kerjasama, ITB Kalla Kunjungi Desa Sudirman Kabupaten Maros

waktu baca 3 menit

bukabaca.id, Maros – Sebagai tindaklanjut kunjungan silaturahmi dengan Bupati dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa (PMD) Kabupaten Maros pekan lalu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi dan Bisnis Kalla mengunjungi Desa Sudirman, Kecamatan Tanralili pada Senin, (29/3/2020) pagi tadi.

Kunjungan tersebut untuk menguatkan rencana kerjasama dalam pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) dan masyarakat Desa Sudirman yang akan melibatkan sivitas akademika ITB Kalla.

Dalam pertemuan tersebut, ITB Kalla diterima oleh Kepala Desa Sudirman bersama perangkat desa dan pengurus BUMdes Dinaril.

Kepala Desa Sudirman, Lenny Marlina S.E menyambut baik kunjungan ITB Kalla. Menurut Lenny, kunci pembangunan desa terletak pada sinergi dan visi yang berpihak mensejahterakan rakyat sehingga kerjasama multipihak memang menjadi keharusan.

Lenny juga dengan antusias memperkenalkan beberapa hasil produk kerajinan dan cenderamata yang telah diproduksi oleh masyarakatnya.

“Unit usaha yang telah ada di desa kami diantaranya pembudidayaan jamur tiram, batik shibori dari produk alam hingga tas, dompet ini dikerjakan oleh ibu-ibu binaan kami. Hanya dalam kondisi pandemi setahun terakhir ini cukup lesu karena pemasaran kami sebelumnya banyak mengandalkan kunjungan yang datang ke desa atau pameran-pameran. Harapannya, ini dapat dibina agar bisa dikenal lebih luas dan dapat masuk di marketplace,” ungkapnya.

Inspirasi membangun desa melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat beliau dapatkan dari setiap kunjungan Lenny ke luar kota.

“Jadi memang kalau saya mendapat undangan berkunjung ke Jawa misalnya, saya tidak pergi cuci mata dengan belanja tapi saya suka mencari inspirasi unik di tempat tersebut misalnya kerajinan tangan atau hal baru yang kira-kira dapat dikembangkan di desa jika saya pulang,” tambahnya.

Ketua LPPM ITB Kalla, Andi Tenri Pada berharap melalui survei awal potensi desa ini menjadi landasan bagi perguruan tinggi memetakan rencana pendampingan desa yang akan dijalankan oleh mahasiswa dan dosen. Dengan demikian dapat menjadi model kolaborasi kampus dan desa dalam mengembangkan dan meningkatkan nilai tambah ekonomi desa.

“Insya Allah, kita sinergikan semua sumber daya untuk peningkatan bumdes, karena Desa Sudirman ini sangat potensial menjadi tujuan wisata baru dengan ikon pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kabupaten Maros. Untuk itu, secara bertahap kita akan membantu pelatihan utamanya laporan keuangan karena semuanya masih menggunakan sistem manual, membantu membuka channel pasar yang lebih luas serta mendampingi penyusunan katalog online, branding dan aktivasi sosial media,” ungkap Tenri, yang juga merupakan dosen Kewirausahaan.

Desa Sudirman memiliki potensi pengembangan jamur tiram dan batik bahan alam yang saat ini masih dalam tahap rintisan dan memungkinkan untuk dikembangkan lebih besar lagi.

Dalam kunjungan tersebut, dosen dan mahasiswa ITB Kalla diajak melakukan panen jamur tiram dan mengunjungi taman baca desa Sudirman.

Rencananya taman baca tersebut akan mulai dihidupkan kembali dengan program-program literasi yang didesain mahasiswa. (Gtr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *