Keluh Kesah Pedagang Takjil di Tengah Pandemi Covid-19

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Polewali Mandar – Di saat-saat menjelang hari waktu berbuka puasa selama ramadan, tampak terpantau jelas dari sepanjang jalan menuju pasar induk  Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat sangat dipadati para pedagang dan pemburu takjil.

Para Pedagang yang tadinya berjualan sayuran, sembako, bahan campuran dan sebagainya, kini memilih berjualan takjil untuk menambah pemasukan. Mereka merasa akibat dampak dari Covid-19, pendapatan menurun karena kurangnya pembeli apalagi menjelang ramadhan harga bahan pokok meningkat.

Para pedagang yang merasa terkendala dengan dampak covid-19, memilih beralih menjadi pedagang takjil . Mereka berjualan makanan untuk menambah pemasukan dalam rangka menyambung hidup serta persiapan untuk menyambut lebaran.

Hampir keseluruhan pedagang tidak khawatir risiko yang akan dihadapi, namun mereka hanya khawatir keluarga mereka tidak makan. Dengan begitu, para pedagang pun berinisiatif untuk berjualan takjil sebagai tambahan akan tercukupinya kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam hal perizinan, pihak pemerintah setempat pun juga telah memberi izin, tetapi lokasi pedagang takjil dibagi menjadi dua. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi keramaian dan kemacetan.

Selain itu, pemerintah juga memberikan arahan bagi pedangang takjil untuk memberi batasan dengan pedagang lainnya begitupun dengan pembeli.  Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Lokasi pedagang takjil sendiri, berada di jalan pasar induk wonomulyo. Lokasi pertama berada di jalan padiunggul 1, sedangkan lokasi kedua berada di jalan padiunggul 2 tepat di seberang lokasi pertama.

Salah satu pedagang toko campuran yang beralih jadi pedagang makanan akibat dampak dari covid19, Fajrin (32) yang diketahui sudah 2 tahun berturut-turut berjualan makanan di tengah pandemi. Bahkan ia tetap berjualan walaupun bukan di saat bulan ramadan.

“Kalau urusan toko saya serahkan sama adek saya, terus saya manfaatkan waktu seperti untuk berjualan makanan di pinggir jalan untuk menutupi kekurangan dan kebutuhan sehari hari,” ujarnya saat ditemui oleh awak media, Jumat (16/4/2021).

Hampir dari semua pedagang yang ditemui,  keseluruhannya mengaku bahwa mereka  terpaksa memilih berjualan takjil hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Akibat Virus corona, ekonomi masyarakat lumpuh. Sebagian dari masyarakat hanya bisa berharap dari rezeki menjual makanan di bulan Ramadan ini.

Citizen Reporter: Syaribulan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *