Bendungan Budong-Budong Akan Segera Dibangun di Mamuju

waktu baca 3 menit

bukabaca.id, Mamuju – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pembangunan Bendungan Budong-Budong di Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Bendungan Budong-Budong ini sendiri merupakan bendungan pertama di Sulbar yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai peraturan presiden No. 109 tahun 2020, untuk menambah jumlah tampungan air dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan air.

Dalam hal ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pemerintah tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing, namun juga pemerataan hasil-hasil pembangunan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat.

“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Basuki, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Sabtu (17/4/2021).

Diketahui bahwa bendungan Budong-Budong dibangun dengan kapasitas tampungan 65,18 juta meter kubik dalam rangka pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) seluas 3.577 hektare.

Selain itu, bendungan tersebut juga memiliki potensi manfaat air baku sebesar 410 liter per detik. Kabupaten Mamuju Tengah sebagai daerah yang tengah berkembang diperkirakan akan banyak kegiatan pembangunan baik di bidang pertanian lahan basah maupun kegiatan industri yang membutuhkan air baku dari sumber air bendungan.

Selain irigasi dan penyediaan air baku, pembangunan bendungan ini juga sangat diperlukan sebagai pengendali banjir untuk kawasan rawan bencana seperti Kecamatan Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa dengan mereduksi 60 persen dari 341,59 meter kubik per detik menjadi 106,76 meter kubik per detik.

Selain itu menurut Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III, Direktorat Jenderal  Sumber Daya Air, Kementerian PUPR Taufik, konstruksi pembangunan bendungan ini telah dimulai sejak Desember 2020 dan ditargetkan selesai pada Desember 2023 sesuai kontrak.

“Saat ini masih penyelesaian pembebasan lahan untuk mendukung kelancaran konstruksi fisik,” ujar Taufik.

Bendungan Budong-Budong akan dibangun dengan membendung Sungai Salulebbo yang merupakan anak Sungai Budong-Budong.  Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT. Abipraya-Bumi Karsa, KSO dan Konsultan Supervisi PT. Indra Karya-PT. Tuah  Agung Anugrah-PT. Ciriajasa E.C, KSO  dengan anggaran sebesar Rp1,02 triliun.

Berdasarkan data yang tercantum dalam Kementerian PUPR, Kabupaten Mamuju Tengah sendiri memiliki luas wilayah 306.527 kilometer persegi yang didominasi dengan lahan kering sekitar 38 persen dan sekitar 24 persen lahan kering sekunder.

Kabupaten Mamuju terdiri dari lima kecamatan yakni Kecamatan Tobadak, Pangale, Budong-Budong, Topoyo, dan Karossa dengan komoditas unggulan seperti tanaman pangan padi dan palawija serta perkebunan sawit, kakao, kelapa, jeruk, kopi, tanaman obat, dan aromatika (nilam).

Secara administratif, Bendungan Budong-Budong berada di Desa Salulebo, Kecamatan Topoyo dengan daerah layanan meliputi Daerah Irigasi Tobadak, Sulobaja, Bambadaru, Sallogata, Tinali, Barakkang, dan Lembah Hada. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *