Problematika Petani Jagung: Hama, Krisis Pupuk Hingga Gagal Panen

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Enrekang – Gagal panen adalah hal yang sudah biasa dialami oleh petani di berbagai wilayah, termasuk di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Gagal panen bukan hanya disebabkan oleh hama, melainkan harga jual yang tak sesuai pun bisa dikatakan sebagai gagal panen.

Beberapa petani di Dusun Rumbia, Desa Lunjen, Kecamatan Buntu Batu, kabupaten Enrekang kini mengeluh akibat krisisnya pupuk dan racun tanaman jagung milik mereka.

Harga pupuk dan racun yang semakin melonjak tinggi membuat para petani tambah tak karuan. Apalagi hasil panen yang memiliki harga jual sangat rendah, dan tak cukup untuk membeli pupuk yang digunakan oleh para petani untuk merawat tanaman miliknya.

Bahkan para petani jagung juga sangat resah dikarenakan banyak hama yang menyerang tanaman jagung mereka, seperti dimakan ulat,ntikus dan banyak jagung yang mengalami bulai.

Sitti Fatimah (45) yang merupakan salah seorang petani di wilayah Enrekang menuturkan bahwa dirinya sangat sedih melihat kondisi pertanian yang seperti ini. Apalagi dia saat ini hanya menghidupi seorang diri, semenjak ditinggal oleh sang suami.

“Saya sangat kecewa karena kesulitan dalam mendapatkan pupuk dan racun, di samping harganya yang sangat menjulang tinggi saya juga mengalami kesusahan dalam masalah ekonomi. Karena suami saya sudah tiada dan saya harus menanggung biaya sekolah anak semata wayang saya, yang terbilang masih sangat kecil tetapi sudah di tinggalkan ayahnya,” ujarnya.

“Saya sangat prihatin melihat kondisi keluarga saya karena mata pencaharian saya itu cuman menanam jagung sedangkan harga pupuk sekarang sudah sangat mahal,” imbuhnya.

Melonjaknya harga pupuk dan racun yang tinggi membuat beliau menggunakan pupuk meskipun tidak sesuai dengan dosis sesuai dengan takaran pada umumnya. Ibu satu anak ini sangat merasakan sulitnya mendapatkan pupuk dan racun hama, apalagi beliau terhambat oleh masalah ekonomi.

Citizen Reporter: Nurul Annisa (Mahasiswa UIN Alauddin Makassar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *