Jika Cinta, Sudahi atau Halalkan
bukabaca.id – “Aku benar-benar mencintai dia!” Pernah nggak mendengarkan kalimat itu? Kalau iya, berarti kamu harus benar-benar mengambil keputusan besar.
Kenapa bisa dibilang besar? Ya, karena kalau kamu benar-benar mencintai pacarmu, itu berarti kamu harus meninggalkannya. “Kok meninggalkannya? Kan aku sangat cinta dia? Ingin selalu sama dia. Ingin bahagia bersama dia.”
Ya, justru karena kamu sangat mencintai dia dan ingin hidup bersama, maka kamu harus melepaskan dia dari dosa yang selama ini dilakukan bersamanya, kecuali kamu menghalalkannya. Ya, dengan kata lain, pilihannya cuma dua: sudahi atau halalkan.
“Kak saya belum siap nikah”, berarti pilihannya sudahi. Titik, nggak pakai nawar! Kenapa begitu? Karena cinta itu anugerah yang diberikan Allah pada hamba-Nya. Sejatinya rasa cinta itu harus berdasar pada-Nya, jadi, jika kamu mencintai lawan jenis yang disebut ‘pacar’ itu, maka hormatilah dengan mengembalikan rasa cintamu kepada-Nya.
Percayalah kalau Allah akan menjaga hatinya untukmu kalau memang dia adalah jodohmu. Kalau nggak ya sabar, sabar ya. Tenang saja nggak perlu risau, Allah punya pasangan lain yang lebih baik untukmu. Tentu terbaik menurut versi-Nya, bukan menurut kemauanmu.
“Aku kan sudah dekat banget, susah dong untuk berpisah dan saling melupakan!” Ya, berpisah dengan orang yang sudah sangat dekat dengan kita kemudian melupakannya memang hal yang sulit, tapi bukan berarti nggak bisa. Semua hanya perlu waktu.
Cepat atau lambat pasti akan lupa dengan sendirinya. Kalau kata anak muda zaman sekarang ini ‘move on’ semua tergantung bagaimana kamu menyikapinya. Kalau yakin sama Allah dan mengikhlaskannya, pasti semua akan berjalan mulus-mulus saja.
Yakin deh, Allah bersama hamba-Nya yang mau menuruti perintah-Nya, termasuk perintah untuk nggak pacaran. Nah mulai sekarang, gantungkanlah harapanmu pada Allah. Mengadulah pada-Nya. Curahkan semua yang ada di hati agar dada terasa lapang, meskipun Allah lebih dahulu tahu sebelum kamu ceritakan.
Kalau memang belum mampu menghalalkan maka pilihannya yaitu tinggalkan. Memilih meninggalkan orang yang hanya ingin main-main saja adalah pilihan yang tepat. Jika memang dia ingin serius denganmu, tentu menghalalkanmu adalah sesuatu yang harus disegerakan.
Sekali lagi hanya ada dua pilihan jika memang benar-benar ingin serius dengan cinta: sudahi atau halalkan. Sudahi saja dia yang sibuk ngasih perhatian, tapi nggak pernah berani ngasih kepastian.
Dia yang seperti ini harus ditinggalkan. Sebab, pikirannya bahwa cinta hanyalah permainan. Ketika diminta kepastian untuk menikahi, ada seribu alasan yang dilontarkan. Dia belum bervisi rumah tangga surga. Baginya cinta adalah kenikmatan sementara.
Sudahi saja orang seperti ini. Jika tetap dipaksakan ingin bersama, maka hanya dirimu yang akan rugi. Bisa saja nanti dia tiba-tiba pergi meninggalkanmu tanpa kabar berita, janjinya dahulu hanyalah janji palsu. Lebih baik kamu yang meninggalkannya saat ini juga. Biar waktumu tidak banyak terbuang sia-sia.
Kalau memang benar-benar serius dengan cinta. Benar-benar ingin membangun rumah tangga surga. Benar-benar ingin hidup bersama dengannya maka, pilihan untuk menghalalkan adalah pilihan yang tepat. Untuk menghalalkan tidak ada proses yang ribet. Semua akan gampang dan mudah, asalkan sudah berpikir mudah dari pikiran. Kalau sudah mikir ribet, tentu semua akan terasa ribet dan susah.
Berpikirlah gampang untuk menghalalkan. Hanya butuh keberanian dan kesungguhanmu untuk menemui orangtuanya. Jika ada lampu hijau, akan ada proses selanjutnya yang harus dijalani. Yang jelas berani ngomong dulu dan mengutarakan maksud hatimu. Biar sama-sama dapat kepastian dan bisa menentukan arah selanjutnya.
Bagi Anda yang ingin tahu lebih dalam hubungan yang disyariatkan antara laki-laki dan perempuan yang saling mencintai bisa baca buku ‘Memilih Jomblo Sebelum Halal’ dan buku ‘Yaa allah, jadikan kami jomblo bahagia di jalan-Mu’ buku ini insyaallah akan memberikan secercah inspirasi bagaimana hubungan yang telah disyariatkan Islam, khususnya kaum muda yang telah dilanda cinta.
Penulis:
Muallim
-Owner Alim BookStore
-Penulis Buku ‘Memilih Jomblo Sebelum Halal’