Mahasiswi Prodi PIAUD FTK UIN Alauddin Raih Juara I MTQ di UIN Sumatera Utara

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Gowa – Salah satu Mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar kembali menorehkan prestasi.

Mahasiswi tersebut ialah Indah Lestari. Perempuan asal Provinsi Nusa Tenggara Barat itu berhasil meraih juara I cabang Musyabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PIAUD UIN Sumatra Utara, Medan.

Lomba Akademik dan Non Akademik tingkat Nasional itu dilaksanakan secara daring selama tiga hari terhitung mulai Jumat hingga Senin, (27-30/8/2021).

Mahasiswi semester delapan itu menceritakan, dirinya selalu ikut MTQ di kampung halamannya yaitu Bima, dan dalam lingkup UIN Alauddin Makassar.

“Alhamdulillah saya sering dapat juara,” ujarnya saat dihubungi via WhatsApp.

Atas dasar itu, satu minggu sebelum lomba dilaksanakan, Ia langsung ditunjuk oleh pimpinan jurusan untuk mewakili PIAUD dalam lomba MTQ. 

Lebih lanjut Ia membeberkan, saat itu pesertanya cukup banyak berjumlah 39 orang yang mewakili kampusnya masing masing dan harus melalui seleksi berkas yang akan lulus hanya 20 orang.

“Alhamdulillah, saya  termasuk dalam peserta yang lulus tersebut. Pada  27 agustus saya mengirim video tilawah untuk dinilai oleh pihak juri kemudian tanggal 30 siang saya ditelpon oleh panitia dari UINSU Medan untuk mengaji diacara penutupan lomba,” ujarnya.

Mahasiswi Angkatan 2018 itu menyebutkan,  Ia sempat kaget dan tidak menyangka ternyata yang menjadi juara adalah dirinya.

“Tidak sangka bisa jadi juara, karena melihat banyak sekali peserta dari kampus lain dan kualitas mereka luar biasa, dan Alhamdulillah melalui kejuaraan ini akhirnya PIAUD FTK UIN Alauddin Makassar dikenal tidak hanya di Sulsel saja,” paparnya.

Terakhir, ia juga berharap, atas pencapaian itu dapat memberi motivasi kepada teman-teman khususnya di Jurusan PIAUD agar lebih kreatif serta aktif dalam mengikuti lomba yang sesuai dengan potensinya masing-masing.

“Jangan memikirkan apa yang akan kamu dapat dari lomba, tapi pikirkan bagaimana kamu bisa membentuk pengalaman menjadi cerita inspiras,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *