Anggota DPRD Sulsel Andi Debbie Purnama Gelar Konsultasi Publik tentang Ranperda Transformasi Perpustakaan

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Makassar – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), A. Debbi Purnama Rusdin menyelenggarakan kegiatan konsultasi publik, di Hotel Four Points by Sheraton, tepatnya di Jalan Andi Djemma No. 130 Makassar, Selasa (28/12/2021).

Kegiatan ini diselenggarakan untuk membahas rancangan peraturan daerah tentang transformasi perpustakaan. Adanya ranperda ini berangkat dari keberadaan perpustakaan yang masih belum memperoleh tempat dan arti dalam hidup keseharian masyarakat.

Dalam sambutannya, Andi Debbie Purnama Rusdin menuturkan bahwa kegiatan konsultasi publik yang diselenggarakan olehnya kali ini merupakan agenda rutin peran dan fungsi DPRD.

“Konsultasi publik merupakan agenda rutin anggota DPRD dalam menjalankan fungsi dan perannya dalam membuat rancangan peraturan daerah. Dan kali ini kita akan menyampaikan perda tentang transformasi perpustakaan,” ujar Legislator Perempuan dari Fraksi Partai Golkar itu.

Sementara itu, Hasan Sujaya selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan provinsi Sulsel mengatakan bahwa kemajuan literasi di provinsi Sulsel, terkhusus kota Makassar tidak luput dari kerja keras Legislator Andi Debbie.

“Kemajuan literasi Provinsi Sulawesi Selatan, terkhusus di Kota Makassar tidak luput dari perjuangan Ibu Andi Debbie. Beliau sangat banyak membantu tugas kami,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kadis Perpustakaan itu juga menuturkan bahwa kondisi perpustakaan yang ada saat ini sangat jauh berbeda dengan kondisi perpustakaan di masa lalu. Pasalnya kata dia, dulu perpustakaan kondisinya sangat tak layak untuk dikunjungi, karena penampakannya yang begitu tidak asri, apek dan kumuh.

“Saya ingin sampaikan kepada kita semua, bahwa di masa lalu kondisi perpustakaan kita dapat dikatakan sangat tidak layak. Bahkan untuk masuk dan melihat pun rasanya enggan dan malas. Karena gambaran perpustakaan kita dahulu adalah gambaran perpustakaan yang tidak asri, lusuh, apek. Padahal kita tahu bersama bahwa, indikator kemajuan daerah dilihat dari kondisi perpustakaannya yang modern,” ujarnya.

Sebagai informasi, bahwa dalam kegiatan konsultasi publik ini turut dihadiri oleh Tim Perumus Ranperda, tokoh masyarakat, aktivis/LSM, media serta mahasiswa dari  berbagai kampus yang ada di Kota Makassar.

Diketahui, minat baca masyarakat Indonesia masih terbilang sangat rendah dibandingkan dengan negara maju lainnya. Bahkan, berdasarkan data hasil survey NOP-Word Culture Index Score, nilai tingkat kegemaran membaca Indonesia per tahun 2020 menempati urutam ke-17, dari 30 negara yang disurvey.

Sementara untuk Sulsel, berdasarkan hasil survey perpustakaan Nasional RI, nilai tingkat kegemaran membaca di Provinsi Sulsel per tahun 2020 menempati urutan ke-8, dari total 34 provinsi di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *