TP PKK Soppeng Gelar Lomba Senam Cuci Tangan

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Soppeng – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Soppeng menggelar lomba senam Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) lansia dan anak sekolah dasar tingkat Kabupaten Soppeng tahun 2022.

Ketua Pokja IV TP PKK Kabupaten Soppeng, Andi Yanwar Saiful dalam laporannya mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk membudidayakan perilaku hidup sehat terutama cuci tangan pakai sabun terutama pada masa pandemi Covid-19 agar dapat juga diaplikasikan dengan keluarga dan masyarakat lainnya.

“Jumlah peserta sebanyak 340 orang yang terdiri dari Pengurus TP PKK Kecamatan dan Desa se-Kabupaten Soppeng, pembina lansia se-Kabupaten Soppeng, pembina UKS dan Anak sekolah dasar se-Kabupaten Soppeng,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Ketua TP-PKK Kabupaten Soppeng, Hj. Nurjannah Kaswadi Razak dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini salah satu upaya untuk mengubah perilaku masyarakat agar mendukung peningkatan derajat kesehatan dilakukan melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Yang dimana, kata dia, untuk membudayakan Germas diperlukan pendekatan yang komprehensif, lintas program dan lintas sektor, serta mobilisasi sumberdaya disemua tingkat pemerintahan. Salah satunya melalui kemitraan Sektor Kesehatan dengan Tim Penggerak PKK.

“PKK sebagai organisasi yang bersinergi dengan pemerintah, terus bergerak melakukan pembinaan Germas dan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) di semua tingkatan secara berkelanjutan. Karena membiasakan Pola Hidup Bersih Sehat dengan mencuci tangan menggunakan sabun merupakan salah satu upaya efektif mencegah berbagai jenis penyakit, terutama penyakit menular,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut dia, Tim Penggerak PKK senantiasa menganjurkan masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga dari Covid-19 dengan melakukan PHBS.

“Semoga dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terutama anak-anak kita di sekolah untuk menerapkan Cuci Tangan Pakai Sabun secara dini. Sehingga CTPS bukan hanya menjadi kebiasaan tapi dapat menjadi budaya masyarakat,” tutupnya. (Muh Ikhlas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *