“Gabut”, Pengertian, Dampak Negatif, dan Cara Menghilangkan Kebosanan
bukabaca.id, Makassar– Kata gabut menjadi salah satu bahasa gaul yang kerap terdengar di dalam pergaulan anak muda akhir-akhir ini. Bahasa gaul ini digunakan untuk menggambarkan keadaan jenuh atau bosan bahkan malas.
Istilah gabut makin populer digunakan. Rasa jenuh atau bosan sebenarnya tak baik untuk dibiarkan, perlu mengatasi rasa gabut ini agar tidak berkepanjangan.
Berikut dampak negatif dan cara menghilangkan rasa kebosanan tersebut.
Arti Gabut
Gabut dikenal sebagai singkatan dari gaji buta. Mengutip buku Rekam Jejak Seorang Mahasiswa karya Aep Saepudin dkk, istilah gaji buta di sini digunakan untuk seseorang yang tidak melakukan pekerjaan yang telah diembankan kepadanya, tetapi tetap mendapat gaji.
Namun, kaum milenial menggunakan istilah gabut sebagai ungkapan untuk tidak ingin melakukan sesuatu sama sekali.
Situs BEM Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang menyebutkan dalam psikologi, gabut merupakan perilaku tidak produktif yang dimunculkan ketika seseorang merasa tidak memiliki cukup motivasi. Tidak adanya motivasi untuk melakukan apapun ini membuat seseorang tidak mood untuk melakukan hal yang produktif.
Dampak Negatif Gabut
Perlu diingat terlalu sering merasa gabut atau merasa tidak cukup motivasi untuk melakukan sesuatu yang produktif juga bisa menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif itu membuat kamu menjadi malas untuk melakukan sesuatu atau menunda pekerjaanmu.
Dikutip dari situs Lazywise berikut 7 dampak negatif gabut:
1. Bisa Meruntuhkan Mimpimu
Seseorang pasti memiliki mimpi yang ingin diraih dan rencana besar dalam hidupnya. Kadang kala rasa kecewa dan malas menyerang sehingga membuat kurangnya motivasi diri untuk meraih target yang ingin dicapai.
Inilah yang harus diwaspadai, ketika seseorang menjadi malas dan berhenti mengejar apa yang ingin dicapainya, mimpi atau rencana yang sudah disusun pun menjadi sulit untuk diraih.
2. Bisa Mengganggu Kesehatan
Menjadi malas tidak hanya berdampak negatif pada tujuan yang ingin diraih tapi juga kesehatan tubuh. Ketika tubuh duduk terus menerus, terlalu malas untuk aktif bergerak, atau berolahraga, hal ini akan memicu masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan depresi.
3. Bisa Mempengaruhi Relasi
Ketika seseorang merasa tidak termotivasi hadir untuk pasangan dan menjadi malas untuk berhubungan, hal ini akan membuat hubungan sosial menjadi renggang. Ketika salah satu atau kedua pasangan tidak berkomitmen secara penuh atau memberikan bantuan ketika dibutuhkan, hal itu bisa menyakiti pasangan.
Pasangan dapat merasa frustasi dan memicu pertengkaran, perselisihan, dan pada umumnya rasa kecewa. Menghindari tugas yang telah disepakati bersama karena malas akan memberikan dampak negatif pada hubungan dan menyebabkan masalah.
4. Membuat Sulit Berprestasi dalam Karier
Ketika seseorang tidak termotivasi dalam bekerja, dia akan mulai malas mengerjakan tugas-tugasnya dan hal ini yang akan memberikan dampak negatif pada karier. Selain itu gabut di tempat kerja bisa menyebabkan kerenggangan hubungan dengan rekan kerja dan menghambat mengejar peluang untuk naik jabatan.
5. Membuatmu Ketinggalan Peluang Baik
Ketika terus-menerus merasa tidak termotivasi melakukan hal-hal produktif, kamu bisa saja ketinggalan peluang baik yang terbuka. Terlalu nyaman untuk gabut bisa membuatmu kehilangan kesempatan untuk mendapat rejeki atau bahagia lho detikers!
6. Mempengaruhi Rasa Percaya Diri
Seseorang seringkali merasa gabut karena berusaha menghindari perasaan ditolak atau merasa gagal. Hal ini akan membuat kamu merasa tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri dan mengurangi rasa percaya diri.
7. Mencekik Ambisi
Terkungkung dalam rasa gabut akan membuat seseorang merasa malas untuk melakukan hal produktif. Kurangnya inspirasi untuk merasa termotivasi dan bekerja untuk mengejar target bisa membuatmu kehilangan ambisi untuk mengejar cita-citamu.
Tips untuk Menghilangkan Gabut
Gabut bisa mempengaruhi kesehatan, relasi, bahkan karir. Berikut ini tips untuk menghilangkan gabut dan kurangnya motivasi diri dikutip dari BBC:
1. Berbaik Hati Pada Diri Sendiri
Banyak orang merasa bosan, gabut, tak ada semangat selama pandemi berlangsung, dan kamu tidak sendirian merasakan hal ini. Mulailah berbaik hati pada diri sendiri dan perhatikan apa yang kamu rasakan tanpa menghakimi diri sendiri.
2. Perhatikan dan Catat Waktu yang Dihabiskan untuk Kegiatan Sehari-hari
Penting untuk menyadari perasaanmu ketika melakukan aktivitas yang berbeda. Buatlah catatan tentang hal-hal yang menurutmu bermanfaat atau menyenangkan dan coba jadwalkan lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas tersebut.
3. Cari Tahu Apa yang Penting Buatmu
Luangkanlah waktu untuk memikirkan apa yang benar-benar penting dan ingin kamu lakukan, serta aktivitas apa yang sejalan dengan itu.
4. Lakukan Lebih Banyak Hal Penting Buatmu
Mulailah melakukan aktivitas produktif yang memberi dampak positif, seperti membantu orang lain atau hal yang membuatmu bergerak mendekati tujuan hidupmu. Caranya sederhana lakukan hal yang penting buatmu dan coba lakukan lebih banyak lagi.
5. Mulailah Melakukan Sesuatu Ketika Merasa Gabut
Mulailah dengan langkah kecil, bahkan jika kamu tak menyukainya. Motivasi biasanya muncul setelah kamu mulai melakukan sesuatu, meski ada batasan-batasan, pikirkan pada apa yang bisa kamu lakukan betapa pun kecilnya. Memulai dengan langkah kecil sudah merupakan pencapaian besar ketika kamu mulai merasa gabut.
6. Sadari dan Perhatikan Perasaanmu Ketika Melakukan Suatu Kegiatan
Penting untuk mencoba ‘keluar dari pikiranmu sendiri’ ketika sedang mengerjakan sesuatu. Daripada memperhatikan apa yang terjadi di sekelilingmu mulailah fokus pada apa yang kamu rasakan, apakah itu menyenangkan dan apakah hal itu membuatmu ingin mengerjakannya lagi?
7. Bayangkan Proyeksi Masa Depandan Mulailah Melangkah
Gambaran proyeksi ini bisa memberikan efek sangat kuat pada suasana hatimu. Apa yang kamu harapkan untuk dilakukan, dan mulailah membayangkannya dengan sedetail mungkin.
Kerjakan langkah-langkah yang perlu kamu ambil untuk sampai di target tersebut. Pikirkan bagaimana caramu untuk mengatasi hambatan yang mungkin muncul.
8. Identifikasi Self Talk Negatif yang Membuat Gabut
Pikiran negatif seperti, ‘Saya tidak pandai dalam hal ini’ atau ‘Apa gunanya’ bisa menganggu kesenanganmu. Perhatikan pikiran-pikiran negatif ini dan mulailah memikirkan nilai-nilai positif yang kamu miliki.
Ganti pikiran negatif soal ‘Saya harus…, saya harus…’ menjadi ‘Saya ingin…’ dan fokus pada alasannya.
9. Buat Komitmen dengan Orang Lain
Ketika kamu berencana melakukan sesuatu, membuat janji dengan teman atau pasangan akan membantumu mewujudkan rencana tersebut. Kamu juga bisa merasa termotivasi ketika ada teman untuk mewujudkan rencana tersebut.
10. Carilah Bantuan Ketika Dibutuhkan
Merasa gabut berkepanjangan hanya akan membuatmu terkungkung dalam penderitaan. Mulailah mencari bantuan teman/pasangan atau psikolog atau psikiater ketika gabut berkepanjangan.
Semoga bermanfaat. (Mastricht)