DPPKB Makassar Gencarkan Edukasi Faskes

waktu baca 2 menit
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) kembali menggelar sosialisasi Peningkatan Kompetensi Pengelola dan Petugas Alkon (Alat dan Obat Kontrasepsi) Angkatan II, di Hotel Best Wesetrn, Makassar, Kamis (29/9/2022).

bukabaca.id, Makassar – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Makassar, menggelar sosialisasi Peningkatan Kompetensi Pengelola dan Petugas Alkon (Alat dan Obat Kontrasepsi) Angkatan II, di Hotel Best Wesetrn, Makassar, Kamis (29/9/2022).

Kepala Bidang Keluarga Berencana Dinas PPKB, Isnada mengatakan, kegiatan ini digelar guna meningkatkan kerjasama dengan para Faskes yang bertugas dilapangan melalui Dinas Kesehatan kota Makassar, termasuk turut menyukseskan program BKKBN, yakni Bangga Kencana.

“Jadi kita melibatkan peserta dari pihak Puskesmas dan Bidang-bidang lainnya yang melayani pengeluaran atau distribusi Alkon. Walaupun mereka sebelumnya telah mengetahui hal tersebut, tetap kami mengingatkan kembali. Apalagi ada program yang bernama ‘Rantai Pasok’, mengenai manajamen pendistribusian, termasuk kerja pelaporan dan pencatatan bagi petugas dan pengelola Alkon,” katanya.

Untuk penyaluran distribusi Alkon, kata Isnada, para Faskes wajib melakukan pelaporan setiap bulan. Mereka harus keadaan Alkon yang tersedia. Ia juga menyampaikan, bahwa pihaknya saat ini telah menerapkan program dari BKKBN pusat, yakni SIRIKA.

SIRIKA ialah Sistem Informasi Rantai Pasok Alkon, merupakan inovasi dalam proses pengolahan data pelaporan logistik dan pengelolaan di gudang secara digital.

“Melalui sistem ini kami bisa mengetahui berapa ketersediaan stok Alkon, penggunaannya dan kebutuhannya berapa, sehingga dari situ kami jadikan dasar untuk membuat resensi untuk penyaluran distribusi Alkon untuk bulan berikutnya,” jelasnya.

Isnada mengatakan, tahun ini jumlah Faskes yang telah bekerjasama dengan Dinas PPKB sebanyak 110 Faskes.

“Karena jumlahnya banyak, maka kegiatan tersebut dilaksanakan dua tahap dengan materi yang sama,” pungkasnya.

“Yang paling penting kami tekankan pada peserta ialah pencatatan pelaporannya, karena itu dasar kami untuk mengetahui berapa sisa Alkon di sana. Kita bekerjasama dengan petugas dilapangan, ada Kepala UPT dan penyuluh KB yang setiap bulannya menjemput laporan yang mereka buat,” tambah Isnada.

Lebih lanjut, kata dia, laporan hasil pelayanan akan diinput di Aplikasi New Siga BKKBN.

“Data yang kita input, diantaranya ketersediaan alat Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD dan Impan KB dan Non MKJP sepeti Kondom, Pill dan Suntik. Jadi semua itu harus terlapor,” tandasnya. (fdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *