Cerita Perjuangan Alumnus Teknik Kimia Unifa Menjadi ASN
bukabaca.id – Muallim Syahrir salah satu alumni Teknik Kimia Universitas Fajar (Unifa) Makassar, berhasil menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar.
Perjalanan yang terbilang sukses dari berbagai rentetan dinamika perjalanan Muallim menjadi ASN.
“Berbekal beasiswa full pembayaran selama 8 semester dari Institut Lembang 9 (IL9), saya berhasil menyelesaikan gelar Sarjana Teknik (ST) IPK terbaik dengan nilai 3,91 tahun 2014,” tutur Muallim kepada bukabaca.id, Kamis, (5/3/2020).
Memilih kampus terkadang menjadi hal yang membingungkan saat ingin mendaftar sehingga kampus swasta menjadi pilihan terakhir. Lain halnya dengan mantan ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Unifa yang pertama ini yang mengatakan tergantung dari niat.
“ Saya dari kampus swasta, tapi itu tidak melunturkan niat saya untuk menggali potensi yang saya miliki,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dosen yang juga lulusan SMKN 2 Makassar itu menjelaskan, bekal lulusan terbaik membuat dirinya ingin menjadi dosen, bahkan ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (Pasca Sarjana) di Teknik Kimia Universitas Muslim Indonesia.
“Walau tidak mudah karena harus membayar uang kuliah yang cukup mahal, tetapi tekad dan niat saya sudah bulat, sehingga saya bekerja di Perusahaan Konsultan dan Kontraktor untuk biaya kuliah,” pungkasnya.
Kerja keras dan semangat menyelesaikan Strata 2 (S2) membuatnya kembali menyabet lulusan terbaik Pasca UMI dengan peraihan IPK 3,89
“Yang lebih membanggakan lagi, tugas akhir yang kulakoni yaitu penelitian semuanya dibiayai oleh dosen yang mendapatkan dana hibah penelitian,” tutur Muallim.
Setengah perjalanan yang dilaluinya untuk meraih cita-cita sebagai dosen telah tampak waktu itu.
“Mulai kucoba mendaftarkan diri di Kampus yang membuatku bisa menyelesaikan kuliah tanpa harus membayar SPP yaitu Unifa, kurangnya mahasiswa pada saat itu dan banyak dosen senior membuat persaingan rasanya sangat sulit untuk bisa mengabdikan diri, walau saya bisa menjadi petugas laboratorium pada akhirnya,” ulas Alim sapaan akrabnya.
Perjalanan yang tidak mudah untuk dipatahkan, Alim mengaku tidak berhenti sampai disitu, kembali mencoba mendaftarkan diri di Politeknik Ati Makassar (Poltek Atim) naungan Kementerian Perindustrian yang mempunyai jurusan teknik kimia.
“Alhasil berkat rekomendasi dari seorang dosen saya diterima mengajar disana sebagai Dosen Luar Biasa (DLB). Selama 1 semester, menjadi primadona baru sebagai dosen muda, energik dan punya kemampuan yang mumpuni. Saya bahkan dipercaya untuk membuat modul praktikum dan menjadi pengajar di Petrokimia Gresik. Kerjasama Poltek ATIM dengan Industri untuk menghasilkan lulusan D1,” ungkap Alim.
Pasca menyelesaikan tugas di Atim akhir 2017, terbuka pendaftaran CPNS Dosen dianggapnya peluang besar menjadi dosen yang lebih profesional. Halangan pun datang, mendaftar di politeknik ATI Makassar, tapi karena ada persyaratan yang tidak terpenuhi sehingga tidak ikut pendaftaran.
Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) menjadi pilihan Alim, dengan alasan selain karena lokasi tempat tinggalnya yang dekat, beberapa dosen pernah menjadi pembimbingnya saat praktikum dan pernah melaksanakan penelitian di tempat itu.
“Bukan hal yang mudah untuk bersaing dengan para lulusan kampus Pascasarjana negeri di Jawa, tapi berbekal ilmu yang saya miliki, tekad kuat dan doa dari seorang ibu, maka saya memulai untuk mendaftar dan bersaing dengan mereka alumni kampus unggulan,” lanjut Alim.
“Mempelajari kisi-kisi dan latihan soal, serta banyak berdoa sebelum memulai tes serta meminta restu orang tua menjadi jalan terbaik untuk memudahkan saya menjawab pertanyaan dari tes baik TWK,TIU,dan TKP,” kata Alim.
Pengumuman tiba Muallim Syahrir, ST., MT menjadi satu-satunya lulus passing grade untuk mengikuti tahap selanjutnya,
“Tes kompetensi bidang 100 nomor soal teknik kimia, tes mengajar (Micro teaching) dan wawancara dapat saya lalui. Rasa syukur sangat dirasakan oleh keluarga, terjawablah perjuangan panjang selama ini,” tutup Alim
Hingga saat ini Muallim Syahrir telah menyelesaikan Prajabatan dan kompetensi Dosen serta sudah bergelar PNS Dosen Asisten Ahli, Penata Muda tingkat 1 golongan 3B dan masa jabatan 2 tahun lebih.
Pesan moral yang ingin disampaikan Alim bahwa di manapun kita berada menuntut ilmu, mau itu di swasta ataupun negeri selama kita punya keinginan untuk sukses dan bersungguh-sungguh belajar dan menuntut ilmu, maka kesuksesan akan mengikuti kita dengan sendirinya. (Arman Jaya)