Virus Corona: Bukti Indonesia Bergantung Tiongkok

waktu baca 2 menit
Foto/LINE TODAY

bukabaca.id, Maros – Wabah corona beberapa hari terakhir ini masih dalam perbincangan dunia, karena wabah corona, maka dunia pun semakin sadar bahwa masih banyak negara yang memiliki ketergantungan dengan china salah satu negara adalah indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat bahwa Tiongkok masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar dimana indonesia pada januari-juni 2019 2019 lalu. Data neraca dalam bidang perdagangan Indonesia (NPI) yang dirilis akhir 2019 menyatakan kalau untuk nilai ekspor ke Tiongkok sudah mencapai US$11,40 miliar dengan kontribusi total ekspor pada periode januari-juni 2019 itu mencapai 15,36%.

Salah satu ketergantungan Indonesia terhadap Negara Tiongkok tinggi pada produk hortikultura misalnya bawang putih. Dengan adanya kabar wabah corona tersebut maka akan diperkirakan persoalan baru saat ini dan beberapa bulan kedepan jika pasokannya terganggu, apalagi bulan puasa tidak lama lagi.

Bukan hanya itu, pada bidang pariwisata pun juga sangat tergantung pada wisatawan Tiongkok dimana 2019 lalu, Tiongkok menduduki peringkat kedua dengan total 2 juta kunjungan wisatawan. Tempat wisata yang paling banyak dikunjungi adalah Bali dan Manado.

Semenjak corona mewabah di Tiongkok, di Indonesia muncul persoalan terhambatnya bahan baku industri manufaktur. Untuk gangguan produksi dan rantai pemasok bukan hanya berdampak kepada Tiongkok tapi dampak tersebut bisa mendunia. Tiongkok merupakan salah satu negara yang perekonomiannya terbesar kedua di dunia, dan kalau negara ekspor nomor satu. Jika produksi di Tiongkok seret, maka pabrik-pabrik di seluruh dunia sangat berpengaruh, salah satunya adalah bahan baku.

Seperti dirangkum dari CNBC Indonesia, Rabu 4 Maret 2020, Ekonomi Indonesia punya ketergantungan yang sangat tinggi terhadap Tiongkok. Dengan kondisi Tiongkok yang tertatih-tatih akibat serangan virus corona, Indonesia dipastikan akan ikut imbasnya.

Oleh karena itu, pemerintah dan dunia usaha perlu melakukan pemetaan (mapping) terhadap negara lain. Dengan cara itu akan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia tentunya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *