Berdayakan Poktan di Kampung KB, Strategi Kadis PPKB Makassar Tanggulangi Inflasi

waktu baca 2 menit
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Makassar menggelar acara sosialisasi terkait Pemberdayaan Poktan Dalam Menanggulangi Inflasi Dikampung Keluarga Berkualitas di Wthree Premier Hotel, Rabu (12/4/2023)

Bukabaca.id, Makassar – Kehadiran Kampung KB di Kota Makassar diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, berbagai inovasi dan aksi nyata yang dilakukan Pemerintah Kota terus didorong demi mewujudkan keluarga berkualitas.

Dengan terbentuknya keluarga berkualitas di tengah kehidupan masyarakat, maka fungsi Kampung KB semakin meluas.

Terlebih, Kampung KB juga diharapkan dapat membentuk ketahanan ekonomi keluarga sebagai salah satu tujuan untuk menanggulangi inflasi.

Untuk mencapai hal itu, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Makassar massif melakukan sosialisasi dan edukasi.

Kepala Dinas PPKB, Chaidir menuturkan, upaya dan strategi Dinas PPKB dalam menanggulangi inflasi ialah dengan memberdayakan Kelompok Kegiatan (Poktan) di Kampung KB.

Hal ini ia sampaikan, dalam acara sosialisasi terkait Pemberdayaan Poktan Dalam Menanggulangi Inflasi Dikampung Keluarga Berkualitas.

Kegiatan yang digelar di Wthree Premier Hotel, Rabu (12/4/2023) ini menghadirkan narasumber Ketua FKKM, dr. Udin, dan Kepala Dinas PPKB Makassar, Chaidir.

Kadis PPKB mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung program Pemerintah Kota dalam mengendalikan inflasi di Kota Makassar.

“Pertemuan hari ini memang kita fokus ke sasaran poktan (kelompok kegiatan), ada 5 komponen dalam poktan, pertama bina keluarga balita, remaja, lansia termasuk juga PIK Remaja dan terakhir adalah UPPKA,” katanya

Chaidir menjelaskan, yang dimaksud dengan PIK Remaja adalah Pusat Informasi dan Konseling Remaja, sedangka UPPKA yaitu Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor.

Olehnya itu, kata Chaidir, semua dari 5 komponen tersebut, diharapkan dapat menciptakan keluarga berkualitas ditengah masyarakat.

“Jika keluarga berkualitas sudah terbentuk, tentu 8 fungsi keluarga itu akan tercapai, salah satunya adalah bagaimana fungsi keagamaan, termasuk memaksimalkan sosialisasi dan edukasi dalam kehidupan keluarga masyarakat,” terangnya.

Menciptakan keluarga berkualitas, kata Chaidir, keluarga merupakan pondasi dalam mengedukasi masyarakat melalui pemahaman tentang pencegahan stunting.

“Dan semua ini bukan dari tingkat kelembagaan, melainkan berawal dari masing-masing keluarga. Kalau mereka sudah mengetahui tentang fungsi keluarga, maka keluarga berkualitas ini akan mudah terealisasi,” ujarnya.

“Satu saja keluarga kalau sudah berkualitas, mereka akan mengkampanyekan ke tetangganya, pasti masyarakat kita akan menyebarluaskan dan semakin banyak keluarga berkualitas kita,” bebernya.

Orang nomor satu di Dinas PPKB Makassar ini menjelaskan, salah satu ciri keluarga berkualitas adalah tidak adanya stunting, terjadi kerukunan dan harmonisasi dalam keluarga.

“Jika sudah berkualitas, tentu masyarakat sudah berpikir, bagaimana mengelola pendapatan dan kondisi ekonominya sehingga tidak asal belanja, dan itu juga salah satu upaya mencegah terjadinya inflasi,” katanya.

“Maka dari itu masyarakat wajib mengetahui tentang pentingnya keluarga berkualitas. Hal ini juga berkaitan erat dengan kota kita yaitu Makassar Kota Resiliensi, kota yang tangguh, termasuk membentuk mental dan kecerdasan keluarga kita,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *