Efek Corona, THR Bakal Dipangkas 50 Persen

waktu baca 2 menit
Ilustrasi (Foto: 60detik.com)

bukabaca.id, Jakarta – Buruh menolak usulan pengusaha yang meminta keringanan pembayaran tunjangan hari raya pada lebaran 2020. Diketahui untuk pembayaran THR, pengusaha meminta ada keringanan 50% karena mereka menganggap bisnisnya tidak berjalan seperti biasanya selama mewabahnya covid-19.

Sementara itu, Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfrederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S. Cahyono menyampaikan, jangan jadikan alasan untuk tidak membayar THR. Dia menyebut, pengusaha dalam sembilan bulan terakhir ini sudah memiliki keuntungan.

“Corona satu bulanan, jadi nggak fair itu jadi alasan pengusaha untuk nggak berikan THR secara penuh. karena THR kan rutinitas tahunan. Jadi harus jauh-jauh hari dianggarkan dari keuntungan saban bulan itu untuk pembayaran THR,” ujar Kahar seperti dirangkum dari CNBC, Kamis (26/3/2020).

“Jangan karena permasalahan yang sebentar terjadi, kemudian manja untuk tidak memberikan apa yang harusnya didapatkan para buruh,” tambahnya.

Mewabahnya covid-19, perekonomian dunia tidak begitu baik. Hal ini bisa mengubah momen lebaran tahun ini yang biasanya terjadi perputaran uang banyak dan didominasi oleh buruh.

“Kita keberatan kalau THR hanya diberikan 50%. Dalam kondisi sulit mestinya THR diberikan penuh, bahkan kalau bisa ditambahin untuk tingkatkan daya beli pekerja,” sebut Kahar.

Lain halnya yang disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang. Ia mengatakan semenjak covid-19 mewabah, para pengusaha kesulitan untuk menjalankan usahanya. Hal itulah yang bisa membuat perputaran uang melambat.

Sarman menuturkan THR tetap diberikan, tapi tidak bisa sepenuhnya. Dia meminta atas pengertian akan hal tersebut.

“Apa kemampuan perusahaan itu hanya 80%, 60% bahkan 50%. Bahkan mungkin juga ada pahitnya kalau nanti kemungkinan tidak bisa akan dirapel tahun depan misalnya atau nanti saat kondisi keuangan sudah membaik, tapi tetap posisi tanggung jawab perusahaan akan dijalankan. Nanti akan banyak opsi lah,” bebernya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *