Bendera Merah Putih 74 Meter Bakal “Berkibar” di Peraihan Teluk Bone
bukabaca.id, Bone – Panitia Merah Putih Tangkulara terus melakukan serangkaian persiapan jelang puncak acara pembentangan bendera merah putih 74 meter 18 Agustus 2019 mendatang di Bone Tanre Kawasan Tangkulara, Perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan.
Untuk memastikan kesiapan seluruh pihak terkait menjelang pelaksanaan kegiatan, panitia menggelar rapat koordinasi lintas instansi, lembaga serta beberapa tokoh masyarakat pesisir pantai pada, Rabu (14/8/2019).
Rapat yang dihadiri oleh Komandan Batalyon C Pelopor Kompol Nur Ichsan Basarnas, Syahbandar, Polair, serta beberapa tokoh masyarakat pesisir ini membahas teknis pelaksanaan kegiatan di antaranya kondisi dan cuaca pada saat kegiatan, keamanan, dan keselamatan peserta.
Rusmin Igho Ketua Panitia dalam paparannya menyampaikan, sejauh ini sudah ada sekitar 100 unit kapal yang telah melakukan registrasi dan menyatakan kesiapannya mengikuti kegiatan.
“Untuk kapal nelayan yang akan mengikuti lomba kapal hias yakni, 12 Unit kapal berkapasitas 10-18 GT, 27 unit dengan kapasitas 3 GT serta 60 unit speed boat,” kata Igho.
Selain itu, sekitar 15 kapal dari lintas instansi juga telah mengonfirmasikan kehadirannya. “Sekitar 500 orang akan terlibat langsung dalam acara pembentangan bendera merah putih 74 meter di Bone Tanre Kawasan Tangkulara 18 Agustus 2019 nanti,” ujarnya
Menanggapi hal tersebut, Andi Sultan Kepala Basarnas Bone, Ichsan, menuturkan sejauh ini Basarnas telah berkoordinasi dengan beberapa pihak termasuk pihak Syahbandar Bajoe, Polair, OPP dan BPBD untuk bersinergi sekaligus menyatukan persepsi.
“Yang utama adalah keamanan maupun keselamatan seluruh peserta pada saat kegiatan berlangsung, ini kegiatannya di laut kondisi alam tentu tidak bisa kita kondisikan. Olehnya, seluruh pihak dapat bersinergi demi kelancaran kegiatan,” papar Andi Sultan.
Sementara itu, Kepala Syahbandar Bone turut menyampaikan bahwa pada saat kegiatan berlangsung, mulai dari start sampai dengan kepulangan, para peserta wajib menggunakan alat keamanan.
“Kami dari Syahbandar sangat mengharapkan kerja sama panita untuk memastikan sekaligus sebagai upaya antisipasi terjadinya emergency (keadaan darurat) maka seluruh peserta yang terlibat wajib menggunakan fasilitas keamanan,” harapnya.
“Kemudian sebelum hari H perlu diadakan cek lokasi untuk memastikan kondisi air dan digeladikan rangkaian acaranya agar ada gambaran tentang pelaksanaan kegiatan nantinya,” tambah Ichsan. (*)
Tinggalkan Balasan