Bone Belum Siap Terapkan New Normal

waktu baca 2 menit
Rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Gedung Lateya Riduni, Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone, Jalan Petta Ponggawae, Kecamatan Tanete Riattang, Kota Watampone, Selasa (16/6/2020).

bukabaca.id, Bone – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bone, Andi Fahsar M Padjalangi, memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Gedung Lateya Riduni, Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone, Jalan Petta Ponggawae, Kecamatan Tanete Riattang, Kota Watampone, Selasa (16/6/2020).

Hadir Wakil Bupati Bone, Ambo Dalle; Plt Sekda Bone, A Muh Yamin; Dandim 1407 Bone, Letkol Inf Mustamin; Kapolres Bone, AKBP Tri Handako Wijaya Putra; Kepala Kemenag Bone, Wahyuddin Hakim; kepala OPD Bone terkait, serta camat wilayah perbatasan.

Andi Fahsar memimpin rapat mengatakan, ada beberapa hal yang mesti jadi perhatian jelang penerapan tatanan kehidupan baru alias new normal. Kesemuanya berkaitan dengan aktivitas masyarakat, seperti pendidikan, perdagangan, industri jasa usaha, keagamaan, dan sektor publik lainnya.

Hingga kini Bone terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 18 kasus. Teranyar ada satu orang positif. Dari keseluruhan yang positif itu, enam di antaranya sudah sembuh. Sementara lainnya dirawat di Kota Makassar. Ada yang menjalani isolasi di hotel, juga mendapat perawatan di rumah sakit.

“Saya melihat bahwa kecenderungan kita dari penanganan Covid-19 di Bone ini belum melandai penularannya. Melihat penularan ini banyak terjadi di luar kota, kita berkesimpulan kita belum bisa menerapkan tatanan hidup baru atau new normal,” beber Andi Fahsar.

Andi Fahsar menerangkan, untuk penerapan new normal di Bone masih perlu evaluasi. Untuk keagamaan misalnya, masih ada masjid yang membuka salat berjemaah terutama salat Jumat, tapi tidak menyiapkan fasilitas penunjang. Seperti cuci tangan di depan begitu, hand sanitizer, dan alat pengukur suhu tubuh.

“Saya kira ini perlu segera diingatkan termasuk menggunakan masker. Masih banyak masjid yang tidak memberikan tanda pada lantai ataupun kursi sehingga kalau kita mau konsisten ini bisa saja tidak bisa diberikan izin,” tuturnya.

Dalam rapat ini pula diputuskan sejumlah kebijakan. Salah satunya penarikan posko perbatasan Bone dengan kabupaten tetangga.

Di tempat yang sama, Kapolres Bone AKBP Try Handoko Wijaya Putra, mengatakan memang perlu sosialisasi masif kepada masyarakat terkait protokol kesehatan. “Agar selalu memberikan imbauan-imbauan baik lisan maupun tulisan,” kata Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bone itu. (Ilham Iskandar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *