Sekolah Tidak Dapat Tablet Dari Dana BOS Kinejar, Bisa Gunakan Dana BOS Afirmasi
bukabaca.id, Makassar – Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Amalia Malik, melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah yang mendapatkan tablet gratis dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja, Kamis (26/8/2020).
Dinas Pendidikan Kota Makassar mendapatkan anggara Rp6 miliar untuk pembelian 3.000 tablet untuk 19 sekolah, yakni 14 Sekolah Dasar (SD) dan 5 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Amalia Malik menjelaskan, pembagian tablet ini merupakan program pemerintah pusat dari tahun 2019 yang awalnya diberikan kepada sekolah-sekolah berprestasi berdasarkan penilaian Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Jadi karena realisasinya di 2020 masa pendemi Covid-19, pemerintah pusat perintahkan penggunaannya diperuntukkan untuk pembelajaran daring,” katanya.
Amalia menambahkan, anggaran BOS Kinerja didistribusikan langsung dari pemerintah pusat ke rekening sekolah. Begitupun pengadaan tabletnya, pemerintah pusat telah memberikan petunjuk teknis mengenai spesifikasi tablet yang harus dibeli. Hal ini dilakukan agar anggaran tersebut tidak bisa dimainkan sekolah.
“Bagi sekolah yang tidak mendapatkan bantuan Dana BOS Kinerja, mereka mendapatkan bantuan Dana BOS Kinerja Afirmasi Rp60 juta setiap sekolah. Sekolah negeri dan swasta dapat. Mereka bisa gunakan anggaran tersebut untuk membeli tablet yang diutamakan bagi siswa kurang mampu,” tambahnya.
Sementara untuk pembelian kuota, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan surat edaran jika Dana BOS Reguler bisa diperuntukkan hal-hal penunjang pendidikan di masa pendemi Covid-19.
“Termasuk kuota atu pembelian masker dan lain-lainya yang merupakan penunjang pendidikan di masa covid-19,” jelasya.
Sementara Kepala Sekolah SMPN 8 Makassar, Ruslan mengatakan, sekolahnya mendapatkan bantuan Dana BOS Kinerja terbanyak dengan 528 tab tablet. Dia mengaku, dengan adanya fasiltas tablet ini, proses belajar mengajar di masa pendemi semakin baik.
“Jadi guru kami tetap mengajar di sekolah di lab komputer. Kita melihat ada peningkatan proses belajar. Karena tidak ada lagi alasan murid mengeluhkan soal tidak adanya fasilitas,” katanya.
Ia menambahkan, tab tablet ini diprioritaskan untuk siswa baru kelas 7. Sementara untuk siswa kelas 8 dan 9 diprioritaskan bagi siswa yang belum mampu.
“Jadi sebelum masuk sekolah, data orang tua murid sudah kita tahu semua. Jadi pembagian tablet untuk orang-orang yang membutuhkan sudah tepat sasaran,” pungkasnya. (*)