Ada Dugaan Permainan di Timsel Balon Komisioner KPU Sinjai

waktu baca 2 menit

BukaBaca.id, Sinjai – Tim seleksi (Timsel) bakal calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga penuh dengan intrik.

Pasalnya, dari 20 nama calon komisioner KPU Sinjai yang lolos beberapa di antaranya diduga titipan makelar.

Salah satu peserta Jumardi yang berlatar belakang kader HMI itu mengatakan bahwa namanya masuk dalam 10 orang yang diberi rekomendasi dari HMI untuk maju di KPU Sinjai, tapi pada prosesnya diduga sarat dengan permainan.

Jumardi menceritakan bahwa awalnya mendaftar ia membangun komunikasi melalui jalur Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Namun dalam perjalanannya, ia mengaku ditelepon oleh salah satu Timsel berinisial IS dan diminta untuk berkomunikasi kepada seseorang berinisial NA.

“Setelah saya melakukan komunikasi dengan NA ternyata dia bukan timsel. Saya mencurigai dia hanya makelar komisioner. Diduga ini ada permainan untuk meloloskan jatahnya ke 20 besar,” ujarnya.

“Hal ini juga dikuatkan oleh salah seorang senior saya di HMI yaitu Kanda Aloq (Dr Ir Natsar Desi SP., M.Si,.IPM) yang membenarkan bahwa memang itu ada 4 slot yang dimiliki IS. Setelah dia konfirmasi ternyata 4 slot itu berasal dari 4 orang yang diduga makelar yaitu NA, MH, AS dan MN,” ungkap Jumardi,Senin 27/6/2023.

Jumardi pun mengaku meminta kepada Natsar Desi agar berkomunikasi kepada Timsel IS.

“Saat ditelepon, Timsel IS menyebut bahwa saudara Jumardi dari 10 anak HMI yang diperjuangkan rangkingnya rangking ke-7 sehingga tidak bisa lolos, menurut kak Aloq,”jelasnya.

Lanjut Jumardi berharap agar timsel benar-benar independen dan bersih dari praktek-praktek yang tidak benar dan menghindarkan diri
conflict of interest karena ini bisa berdampak pada pelaporan kode etik dan hukum.

Ia pun menyarankan IS agar mengundurkan diri dari posisinya sebagai tim seleksi calon Komisioner Kabupaten Sinjai.

“Kami meminta KPU RI dan Komisi II DPR RI agar turun tangan dan bersikap tegas terhadap timsel di Sulsel. Kita ingin agar proses berdemokrasi kita benar-benar sehat dan tidak dikotomi dengan kepentingan jahat,” tegasnya.

Terpisah, IS, yang coba di hubungi via selular enggan merespon . (im)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *