Ada Kepala Daerah Terpilih Ingin Dilantik Lebih Dahulu, Ini Kata Pengamat
bukabaca.id – Polemik mendesak jadwal pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar terpilih terus bergulir. Di sisi lain, Surat Keputusan Kepala Daerah Terpilih 2020 untuk Provinsi Sulawesi Selatan belum diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pengamat Pemerintahan, Andi Lukman Irwan, mengungkapkan seluruh pihak yang meminta Gubernur Sulsel segera menjadwalkan pelantikan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi, harus bersabar. Semua harus berjalan sesuai mekanisme.
“Wali Kota Makassar terpilih harus bersabar. Ada tahapan dan proses yang akan dilalui secara administratif sampai turunnya rekomendasi pelantikan dari Mendagri melului Gubernur Sulsel,” kata Lukman kepada wartawan, Selasa (9/2/2021).
Menurut Lukman, komunikasi harus terus terjalin antara Mendagri, Gubernur, dan Wali Kota terpilih. Jangan ada oknum yang mumunculkan kegaduhan yang bisa memecah empati masyarakat.
“Hal seperti ini bisa diselesaikan dengan proses koordinasi komunikasi antarlevel birokrasi. Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah tugasnya mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan sehingga tidak ada kebuntuan,” bebernya.
Berdasarkan aturan, setelah DPRD mengirim surat penetapan wali kota terpilih ke gubernur, maka diktumnya 14 hari kerja setelah surat itu diterima. Artinya deadline pada 18 Februari.
“Sepanjang tahapan berjalan secara transparan, terbuka, saya yakin berbagai pihak harus mampu menahan diri,” sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kewenangan mempercepat pelantikan Wali Kota Makassar terpilih. Hingga ada putusan dari Mendagri, Pj Wali Kota Makassar masih memiliki kewenangan yang sama dengan definitif.
Dia juga berharap, seluruh pihak menciptakan suasana yang menyejukkan hingga pelantikan serentak bersama 170 kabupaten/kota di Indonesia dilakukan.
“Jangan seakan-akan kita ini mau perang, padahal ini amanah. Harusnya kita lebih santun, tawadu lebih dihargai orang dibanding kita emosional,” pesannya.
“Jangan ada yang terpancing. Bangun komunikasi yang baik karena kita tidak ada kepentingan,” tambahnya. (*)