Android Mengubah Segalanya
bukabaca.id, Makassar – Dewasa ini perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat dalam skala massal. Dengan begitu teknologi itu telah mengubah bentuk tatanan manusia, dari masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global. Sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi serta teknologi yang begitu cepat dan begitu besar memengaruhi peradaban manusia, sehingga dunia global dijuluki sebagai the big village, yaitu sebuah desa yang besar, dimana masyarakatnya saling kenal dan saling menyapa satu dengan yang lainnya.
Kemajuan teknologi manusia, khususnya teknologi informasi secara sadar membuka ruang kehidupan manusia semakin luas, semakin tanpa batas dengan indikasi manusia sebagai penguasa di planet bumi dan galaksinya.
Salah satu produk dari teknologi yang sangat populer dikalangan manusia di jagat raya ini adalah android. Dimana telah banyak memberikan pengaruh kepada penggunanya. Memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari-hari, androidyang dijadikan sebagai media interaksi, pencarian informasi, mendapatkan hiburan, dan bahkan digunakan untuk berbisnis online. Saat ini perkembangan teknologi sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Android merupakan salah satu produk dari teknologi yang mampu mengubah perilaku komunikasi manusia dengan menembus ruang dan waktu orang. Orang yang berada ditempat yang saling berjauhan bisa saling bertukar informasi dengan cara berinteraksi jarak jauh sambil menatap lawan bicaranya.
Androidadalah sebuah elektornik yang berukuran kecil yang memiliki fungsi yang besar.
Pada hakikatnya teknologi diciptakan untuk manusia agar mempermudah dan memberikan kenyamanan pada kehidupannya. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat saat sekarang ini hampir tidak ada bidang kehidupan manusia yang bebas dari penggunaannya, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Beriringan dengan arus globalisasi dengan tuntutan kebutuhan pertukaran informasi yang cepat, peranan teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Sehingga para pengguna tidak terkendali dalam hal pemakaian suatu teknologi tersebut (android). Sekalipun belum ada pembuktian secara ilmiah tentang maraknya perilaku menyimpang akibat penyalahgunaan teknologi media komunikasi namun suatu kenyataan bahwa kedua fenomena tersebut terjadi pada waktu bersamaan. Saat sekarang ini telah banyak di jumpai siswa sekolah dasar dengan rentang usia 6-12 tahun telah mengenal dan mampu mengoperasikan android secara mahir.
Banyaknya fitur-fitur baru dalam android sehingga anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya didepan android.
Seperti sekarang ini bukan hanya di kota, di desa pun android telah banyak mengubah kehidupan masyarakat, utamanya pada anak-anak. Dapat dilihat sebagai contohnya anak yang baru lahir saja sudah diberikan tontonan dari fitur android oleh orang tuanya. Padahal seorang anak baru boleh dikenalkan dengan android dan media lainnya setelah mereka berusia 2 tahun. Tetapi kenyataannya, seiring dengan perkembangan zaman banyak orang tua memperbolehkan anaknya menggunakan android di usia dini. Dengan begitu anak-anak cenderung tidak mau bersosialisasi dengan anak-anak seusianya lagi. Dulu sebelum adanya android anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain permainan tradisonal bersama teman seusianya, sehingga hubungan keduanya terjalin baik dengan adanya interaksi langsung. Namun, saat ini dengan adanya android mereka lebih asyik memainkan android yang mereka miliki dan beranggapan bahwa android lah teman meraka, bukan orang yang ada disekitarnya.
Teori penggunaan media menunjukkan bahwa lahirnya media baru dapat menciptakan bentuk-bentuk interaksi sosial yang berbeda dengan sebelumnya. Interaksi pada hakikatnya merupakan suatu proses penyesuain diri terhadap lingkungan sosial, bagaimana seharusnya seseorang hidup di dalam kelompoknya, baik didalam kelompok masyarakat kecil maupun dalam kelompok yang lebih besar. Sebuah interaksi yang dilakukan dengan manusia lain yang terjadi sejak lahir dan terus berkembang sepanjang hidupnya. Menurut Piaget dalam Rahayu (2009), interaksi sosial anak pada tahun pertama sangat terbatas, terutama hanya dengan ibunya, perilakunya bersifat egosentric, belum banyak memperhatikan lingkungannya sehingga apabila kebutuhan dirinya telah terpenuhi maka tidak peduli lagi dengan lingkungannya. Pada umur-umur selanjutnya, anak mulai belajar tanggung jawab, dan berbagai pengertian dengan orang lain.
Ditengah pandemi covid-19 saat ini pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti, Social Distancing dan PSBB. Kebijakan tersebut mengakibatkan semua kegiatan diluar rumah dialihkan ke dalam rumah, sekolah, kerja, dan beribadah dilakukan di rumah. Sejak pemberlakuan Sosial Distancing, anak-anak harus belajar di rumah karena sekolah diliburkan. Dengan begitu anak-anak tidak bisa belajar dan bermain bersama teman-temannya. Kehadiran android memang sangat dibutuhkan saat ini, namun perlu diketahui pengguanan android yang berlebihan pada anak akan berdampak buruk, sehingga peranan orang tua dalam mengawasi anaknya sangat dibutuhkan.
Penulis: Ayu Trisna, NIM :1763142018, Mahasiswi Prodi Sosiologi, Universitas Negeri Makassar (UNM), tulisan ini merupakan tugas final Sosiologi Komunikasi.
Ket: Isi tulisan adalah sepenuhnya tanggungjawab penulis