Antisipasi Bencana, Pemkab Gelar Apel Kesiapsiagaan

waktu baca 2 menit

bukabaca.id, Soppeng – Pemerintah Kabupaten Soppeng menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam, yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Soppeng.

Kegiatan ini turut dihadiri Dandim 1423/Soppeng, para anggota Forkopimda Kabupaten Soppeng, Kadis Sosial, Kadis Kesehatan, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Soppeng, Ir. Lutfi Halide menyampaikan, bencana Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Data yang dihimpun dari seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) selama tahun 2021 jumlah kejadian bencana alam sebanyak 5.402 kejadian dan telah mengakibatkan korban manusia sebanyak 728 meninggal.

Hilang 87 orang, luka-luka 14.915 dan 7.630.692 menderita dan mengungsi, serta dengan kerugian mencapai lebih dari 20 Triliun Rupiah baik kerugian material maupun lainnya. 

Bertambahnya frekuensi dan intensitas bencana setiap tahun, lanjut dia, pengetahuan masyarakat tentang potensi risiko menjadi mutlak untuk ditingkatkan. 

“Dengan memahami risiko maka kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang kita lakukan untuk meningkatkan kapasitas sehingga risiko tersebut dapat diperkecil,” ucap Lutfi.

Untuk kejadian bencana alam yang ada di Kabupaten Soppeng di tahun 2020 sejumlah 21 kejadian dengan korban jiwa nihil. Sedangkan, di tahun 2021 berjumlah 10 kejadian yang berarti mengalami penurunan yang signifikan. 

“Hal itu tentunya tidak lepas dari kesadaran masyarakat, bahwa mencegah itu lebih baik,” katanya.

Informasi prediksi BMKG Wilayah IV Makassar menyebutkan bahwa perubahan musim dari musim kemarau memasuki musim penghujan di Provinsi Sulawesi Selatan dimulai pada awal bulan Oktober 2022 dan akan berakhir pada bulan April 2023 yang mana berpotensi mengakibatkan bencana alam Hydrometeorology yaitu bencana alam yang diakibatkan oleh aktifitas cuaca seperti Banjir, Angin Putting Beliung Dan Tanah Longsor. 

“Olehnya itu, dibutuhkan langkah antisipatif dari seluruh Pemerintah Daerah di Kabupaten Soppeng,” tambahnya.

Lutfi juga meminta kepada masyarakat Soppeng agar tetap waspada khususnya masyarakat di sekitar Das Sungai Wallanae yang berstatus kritis. Kesiapsiagaan menghadapi bencana alam ini bukan hanya seremonial belaka tetapi benar-benar menunjukkan nesiapsiagaan untuk menanggulangi bencana yang ada di Kabupaten Soppeng. 

“Kita tidak meminta adanya bencana, namun kita juga harus selalu siap siaga dalam menanggulangi kemungkinan bencana yang terjadi di Kabupaten Soppeng sehingga pengurangan risiko bencana di Soppeng dapat diwujudkan secara bersama demi pelaksanaan perlindungan kepada masyarakat,” tandasnya. (As)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *