Banjir Rendam Lahan Pertanian Masyarakat, Pemuda Desa Manyampa Audiensi ke Bupati Bulukumba
bukabaca.id, Bulukumba – Pemuda Desa Manyampa sampaikan aspirasi masyarakat ke Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf terkait solusi banjir yang merendam kawasan pertanian masyarakat di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati, di jalan Anggrek, Kelurahan Loka, Kecamatan Ujung Bulu, Senin (30/8/2021).
Beberapa hari terakhir bulan Agustus hujan mengguyur beberapa daerah di Sulawesi Selatan, tak terkecuali di Desa Manyampa Kecamatan Ujung Bulu. Kawasan pertanian masyarakat di dua dusun terendam sejak Kamis (26/8). Sehingga berpotensi gagal panen kedua kalinya di tahun 2021.
Perwakilan Pemuda Dusun Tana Eja, Muh Nasir yang turut bersama Pengurus Karang Taruna Buhung Barania Manyampa, menerangkan bahwa dengan terendamnya padi dan jagung masyarakat sangat merugikan petani.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sebagian besar pendapatan masyarakat di kampung bersumber dari pertanian, dan sekarang lahan mereka telah ditanami dan naasnya air merendamnya. Sehingga tak sedikit kerugian yang dialami, berdasarkan data yang kami kumpulkan kerugian masyarakat rata-rata menyentuh angka 5 jutaan, bahkan kami temui ada yang telah menghabiskan biaya hingga 13 juta untuk biaya mulai dari bibit hingga pestisidanya,” jelas Nasir sapaan akrabnya.
“Mencapai pada angka ratusan juta. Selama 2021 telah empat kali terjadi banjir di desa kami, dengan dua kali gagal panen,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf yang menyambut hangat kehadiran pemuda Desa Manyampa. Pihaknya pun langsung berdiskusi alot.
“Kita sudah memantau beberapa titik di Bulukumba yang terdampak banjir, termasuk Manyampa,” tutur Bupati Bulukumba yang bertagline Dikerja Bukan Dicerita itu.
Secara geografis arus sungai yang berada di Desa Manyampa merupakan kaki sungai yang menampung beberapa aliran sungai dari beberapa desa, dan pertemuan arus pasang air laut. Sehingga arus keluar air yang merendam lahan persawahan masyarakat menjadi lamban, berdasarkan pengakuan petani, Adi mengaku 3-7 hari air mendiami lahan persawahannya.
“Pendangkalan yang terjadi di desa Manyampa itu tidak dapat kita hindarkan, meskipun telah dilakukan pengerukan dan untuk penanggulangannya membutuhkan biaya yang cukup besar,” tambah Andi Utta sapaan akrabnya.
Terakhir, Andi Muchtar Ali Yusuf menjelaskan bahwa kedepan, pihaknya akan berkoordinasi terkait hal ini bersama dengan dinas terkait, khususnya yang menaungi terkait bencana ini.
“Kita akan koordinasi dengan dinas PSDA dan Dinas Pertanian, terkait langkah solusi yang bisa kita lakukan,” pungkasnya.