Beredar Kabar Bakal Terjadi Tsunami Likuefaksi di Mamuju Melebihi Bencana Palu, Ini Kata BPBD
bukabaca.id, Mamuju – Sempat menakutkan masyarakat, kabar Gempa susulan dan Tsunami Likuifaksi di Mamuju Sulawesi Barat dihebohkan dengan luasnya pesan berantai yang berisi tentang adanya musibah susulan yang melebihi gempa bumi yang pernah terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah tiga tahun silam.
Agus salah satu warga yang ditemui oleh awak media di Jalan Andi Dai Kota Mamuju, ia menuturkan bahwa akibat kabar yang menyebar seketika membuat panik warga Mamuju. Minggu, (17/01/2021).
“Kami sangat khawatir dan resah bahwa akan terjadi Tsunami Likuifaksi dan Gempa susulan, apalagi banyak warga yang hanya tinggal di posko pengungsian,” jelas Agus.
“Bahkan ada pengungsi yang sudah keluar dari wilayah Mamuju menuju Mamuju Tengah karena mendapatkan kabar bahwa ada potensi gempa besar bermagnitudo lebih dari 7,0 dan menimbulkan Tsunami,” tambahnya sambil memperlihatkan pesan WhatsApp yang beredar.
Dalam pesan berantai tertulis sumber dadu Juru Bicara BMKG Pusat (Badan Meteorotologi, Klimatologi, dan Geofisika) berbunyi tentang Bencana di Sulawesi Barat akan kembali terjadi dan melebihi Bencana Alam yang pernah terjadi di Palu Sulawesi Tengah.
Tim media bukabaca.id, langsung mengkonfirmasi kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Sulbar) saat Pers Conference di Pelataran Kantor Gubernur berlangsung.
“Karna adanya berita yang beredar, jadi kami langsung berkoordinasi ke BMKG dan itu tidak dibenarkan bahwa akan terjadi Tsunami dan Gempa bermagnitudo besar seperti yang dikatakan pada kabar yang beredar,” tegas Darno Majid, Kalak Sulawesi Barat saat Press Conference berlangsung.
Darno Majid mengungkapkan bahwa hingga saat ini baik dari pihak BMKG maupun BNPB belum ada perintah untuk kembali mengevakuasi warga ketempat yang lebih aman.
Terkait pesan berantai itu, Kepala Badan Meteorotologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati membantah bahwa pihaknya mengeluarkan statemen terkait bakal adanya tsunami dan likuifaksi.
“Saya ngomong bahwa masyarakat Mamuju dan sekitarnya tidak perlu panik. Jangan terpancing oleh isu. Apalagi ada yang mengatakan kekuatannya (gempa) bisa 8,2. Ada lagi yang mengatakan, harus keluar dari Mamuju. Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu. Salah sama sekali,” tegasnya.
Wanita kelahiran Yogyakarta ini melanjutkan, yang mereka imbau adalah agar warga menjauhi bangunan-bangunan yang mulai runtuh. Cari tempat yang aman dan jauh dari runtuhan bangunan. Jauh dari lereng yang rawan longsor atau lereng gunung dan menjauh dari pantai.
“Informasi bahwa gempa akan lebih besar dari 6,2 itu tidak benar. Itu sudah kekuatan yang paling besar. Kami sampaikan tidak perlu keluar Mamuju. Karena kami pun ada di sini,” tutup Rita.(Guntur Rafsanjani)