Dewan Serukan Penggunaan Septic Tank Ramah Lingkungan di Kota Selayar
BukaBaca.ID, Kepulauan Selayar – Isu sanitasi kembali mencuat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Rencana awal pembahasan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DPRD Kepulauan Selayar, Rabu (16/4/2025). Kepala Bapelitbanda, Dr. Finriani Arifin, dalam pemaparannya menyampaikan sejumlah tantangan strategis yang masih dihadapi daerah, mulai dari pelayanan publik, kualitas kesehatan, hingga pendidikan yang belum optimal.
“Salah satu program prioritas bupati juga adalah menata kota dan membangun desa,” ungkap Finriani di hadapan anggota dewan.
Menanggapi hal itu, Anggota komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Rudi, S.Pt, menyoroti urgensi perbaikan sistem sanitasi, khususnya di wilayah perkotaan seperti Benteng. Ia menyerukan agar pemerintah daerah segera beralih dari penggunaan septic tank konvensional ke teknologi septic tank biotech yang lebih ramah lingkungan.
“Sudah waktunya kota Benteng meninggalkan septic tank manual. Teknologi biotech menawarkan solusi pengolahan limbah tinja yang tidak hanya higienis, tetapi juga ramah lingkungan,” kata Rudi.
Septic tank biotech, lanjut Rudi, bekerja dengan sistem biologis tanpa melibatkan bahan kimia berbahaya atau energi tambahan. Selain mencegah pencemaran air tanah dan sungai, hasil olahan limbah cairnya bahkan bisa dimanfaatkan kembali untuk keperluan non-konsumtif seperti menyiram tanaman atau flushing toilet.
“Teknologi ini bisa menjadi jawaban atas persoalan klasik setiap musim hujan. Di Benteng, tiga kelurahan rutin tergenang air. Jika septic tank tergenang, WC tak bisa digunakan dan risiko pencemaran dari lumpur tinja sangat tinggi,” ujarnya, merujuk pada data laporan LKPJ Bupati sebelumnya yang kini tengah dibahas di Komisi DPRD.
Rudi berharap, isu sanitasi tidak lagi dipandang sebelah mata dan menjadi bagian dari prioritas pembangunan daerah. Menurutnya, septic tank biotech sejalan dengan semangat pembangunan berkelanjutan dan kota sehat. (fdy/fdy)
