Dibuka Menteri Agama Lukman Hakim, 1.350 Orang Ikuti Pentas PAI Makassar 2019

waktu baca 3 menit

bukabaca.id, Makassar – Makassar terpilih dan dipercayakan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) IX 2019.

Acara yang digelar di Asrama Haji Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, dibuka langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syarifuddin, dengan tema Keberagamaan Generasi Milenial yang Moderat. Diagendakan berlangsung 9-14 Oktober.

Pentas PAI merupakan kegiatan yang digelar setiap dua tahun sekali, dihadiri berbagai elemen mulai dari peserta pentas PAI, pendamping, dan ketua kantor Wilayah kementerian agama dari berbagai provinsi.

Kamaruddin Amir selaku Dirjen Pendidikan Islam, mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini di antaranya meningkatkan ketakwaan peserta didik, memahami, mengamalkan nilai ajaran Islam, menumbuhkembangkan sikap mental peserta didik dalam hal sportivitas, kejujuran, dan ukhuwah islamiah antarsiswa.

Lebih lanjut dia memaparkan tujuan yang tentu juga sangat penting adalah meningkatkan keberanian dan kemandirian siswa dalam mengembangkan minat dan bakat mereka, menguatkan pemahaman dan ketaatan beragama dan tetap memelihara kesadaran kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan ini diikiti oleh 1.350 orang, terdiri atas 1.066 peserta didik, 284 pendamping, selain itu hadir para guru, pengawas PAI se-Sulsel yang tergabung dalam forum KKB, MGMP.

Kamaruddin mengutarakan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang berpartisipasi. “Terima kasih atas kehadiran seluruh peserta, pendamping, dan tamu undangan yang sempat hadir. Selain itu terima kasih pula dan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada Gubernur Sulawesi Selatan yang telah membantu pelaksanaan Pentas PAI IX,” tutup Kamaruddin selaku ketua panitia.

Setelah laporan Kamaruddin dilangsungkan penyerahan piala bergilir yang sebelumnya dimenangkan oleh peserta kontingen Aceh pada 2017. Penyerahan ini dari Kanwil Aceh kepada Menteri Agama kemudian diserahkan kepada panitia pelaksana Pentas PAI IX 2019 untuk diperebutkan lagi.

“Di Sulsel penerimaan siswa SMK/SMA sudah diterima untuk penghafal 10 jus Alquran bebas memilih sekolah dimana saja, dan yang lainnya diberlakukan sistem zonasi, untuk penghafal ada kuota yang disiapkan karena menjadi penghafal itu tidak mudah,” kata Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mewakili Gubernur Sulsel.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan tangan terbuka untuk melihat pemerintahan sangat baik, bersih, dan menjadi pelayan yang melayani. Selain itu, Andi Sudirman mendukung program Presiden Jokowi reformasi birokrasi karena menganggap perlu adanya pergeseran.

“Kami mendukung full program yang dilakukan Pak Jokowi mengedepankan reforamasi birokrasi total, kalau perlu kami menginginkan full korporasi sistem, yakni persaingan yang sangat ketat persaingan yang terbuka dan tentu transparansi yang lebih baik,” tutur Andi Sudirman.

Menteri Agama Lukman Hakim Syarifuddin menaruh harapan dan memberikan arahan kepada para guru dan mengatakan bahwa event nasional ini untuk menepis isu akan dihilangkankannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.

“Saya tegaskan di sini bahwa pemerintah tidak akan pernah menghilangkan Pelajaran Agama Islam (PAI) dari sekolah dan kami menginginkan eksistensi Pendidikan Islam di sekolah semakin diperkuat,” tegas Lukman di awal sambutan disambut antusias para tamu yang memadati ruangan.

“Mari kita mengajak para guru untuk mendidik para siswa dengan rasa cinta, rasa cintalah yang mendasari setiap proses belajar mengajar,” katanya.

Dia menjelaskan, proses pengajaran ini melibatkan banyak pihak. Sekolah secara kelembagaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga perlu untuk saling berkoordinasi dan berkontribusi.

“Ada 12 buah buku pendidikan agama Islam yang sedang diuji publik untuk dipersiapkan dan dilakukan penyempurnaan oleh Kemenag dalam waktu dekat ini semoga dapat dituntaskan,” beber Lukman.

Mengakhiri sambutannya, Lukman mengajak untuk memperkaya kegiatan keagamaan, dengan berbagai kompetisi, baik skala lokal, nasional dan interegional sangat bermanfaat untuk mengukur keberhasilan pembelajaran PAI yang sangat baik untuk mengapresiasi prestasi yang diraih para siswa, selain itu dianggap sebagai momentum untuk berkoordinasi antar pihak, dalam menyinergikan dukungan pendidikan agama Islam. (Arman Jaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *