Dinas PPKB Makassar Gelar Advokasi Program KKBPK, Undang Stakeholder dan Mitra Kerja

waktu baca 2 menit
Hal ini diutarakan Kepala Bidang Penyuluhan dan Penggerak Dinas PPKB Makassar, Kurniati Tahir hadiri kegiatan Advokasi Program KKBPK kepada Stakeholder dan Mitra Kerja Tingkat Kota Makassar TA 2023 yang digelar di Hotel Grand Maleo, Selasa (23/5/2023).

Bukabaca.id, Makassar – Advokasi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) menjadi program rutin Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Makassar dalam rangka mendukung program Bangga Kencana.

Dimana Bangga Kencana ini merupakan salah satu program unggulan BKKBN dalam upaya menjadikan keluarga sebagai pondasi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Hal ini diutarakan Kepala Bidang Penyuluhan dan Penggerak Dinas PPKB Makassar, Kurniati Tahir dalam kegiatan Advokasi Program KKBPK kepada Stakeholder dan Mitra Kerja Tingkat Kota Makassar TA 2023 yang digelar di Hotel Grand Maleo, Selasa (23/5/2023).

Kegiatan tersebut menghadirkan 50 mitra kerja dan stakeholder yang terdiri dari SKPD terkait, 15 Kecamatan, TNI/Polri, Bhayangkari, ibu Persit, organisasi-organisasi wanita, Perdik, IWABA, kemudian forum LPM dan IPKB.

“Kegiatan ini rutin kita laksanakan setiap tahun, dan ini yang pertama, kita memberikan informasi kepada stakeholder dan mitra kerja apabila ada kegiatan baru atau inovasi baru dari Dinas PPKB terkait program bangga kencana”, ungkap Nia sapaan Kurniati Tahir.

Melalui kegiatan ini, dirinya berharap kepada peserta yang hadir agar dapat meneruskan atau menyampaikan ke pihak-pihak yang membutuhkan informasi terkait Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Nia juga menekankan, kepada stakeholder dan mitra kerja agar terus bersinergi dalam penurunan stunting sebagaimana yang tertuang dalam Perpres 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

“Dimana kita ketahui bahwa stunting ini merupakan hal yang sangat penting. Semua daerah kabupaten/kota diharapkan dapat melakukan kegiatan yang dapat mensuport percepatan penurunan stunting”, ujarnya.

Nia juga melaporkan, terkait kasus Stunting di Sulsel, Kota Makassar berada diposisi terendah nomor dua setelah kabupaten Barru.

“Dan semoga tahun depan Makassar bisa menjadi yang pertama terendah stuntingnya, sesuai dengan harapan ketua TP PKK Makassar bahwa tahun 2024 Makassar sudah bisa Zero Stunting”, tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *