DPR Bentuk Pansus, Selidiki Program Pengembangan Food Estate di Daerah

waktu baca 2 menit
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Sandiaga Uno tiba di Auditorium Menara Bank Mega untuk menghadiri acara Leadership Forum pada Senin (9/1/2023).

BukaBaca.id, Jakarta – Komisi IV DPR berencana membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelidiki program pengembangan food estate di berbagai daerah.

Alasan DPR, terkait dengan hal ini adalah karena adanya beberapa food estate bermasalah, bahkan ada yang gagal dan tidak mencapai target.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampik hal ini. Meski dinilai buruk oleh DPR, program food estate tetap dilanjutkan.

“Food estate juga dilaksanakan,” ucap Prabowo di Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan Tahun 2023 di Jakarta, Rabu, (18/1/2023) lalu.

Kementerian Pertahanan memang telah diikutsertakan Presiden Jokowi dalam proyek food estate sejak 2020. Alasannya, pangan merupakan bagian dari pertahanan sebuah wilayah.


Mantan Panglima TNI itu pun menegaskan ketersediaan pangan menjadi kunci stabilitas sebuah negara.

“Ya saya kira nanti kita akan lihat tapi dari AD (anggaran dasar) kita istilahnya saya lihat tadi kemarin kita asesmen bahwa kita cukup mampu untuk menjaga stabilitas. Berapa tahun (food estate bertahan)? ya selama republik berdiri,” tegasnya dikutip bukabaca.id dari CNBC Indonesia, Sabtu (21/1/2023).

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR Sudin mengatakan, saat ini sudah ada Panitia Kerja (Panja) yang mengecek proyek lumbung pangan nasional, yang tersebar di Kalimantan, Sumatera, NTT, dan Papua.

“Hal yang perlu diperhatian, masih adanya temuan BPK di Kementerian Pertanian (Kementan) yang dapat diartikan masih ada program dan kegiatan bermasalah. Bahkan ada yang gagal dan tidak mencapai target. Contohnya food estate di beberapa tempat,” kata Sudin saat membuka Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Senin (16/1/2023).

“Kami Komisi IV sudah menyiapkan Panja Food Estate. Bahkan, beberapa teman-teman mengusulkan dibikin Pansus. Karena di situ banyak data palsu,” tambahnya. (wur/wur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *