Ganjar Habis Kesabaran Buntut Sikap PDIP Tak Kunjung Diumumkan Capres
Ganjar yang sudah dilirik Golkar, PAN, PPP hingga PSI dianggap memberikan respons positif agar tak kehilangan momentum.
Ia juga berusaha meyakinkan PDIP terkait kelayakannya menjadi pemimpin bangsa.
“Supaya tidak ketinggalan dan kehilangan momentum yang diciptakan, Ganjar akhirnya memilih tidak diam dan kembali berusaha meyakinkan partainya bahwa dirinya layak dicapreskan,” kata Umam.
Meski begitu, deklarasi Ganjar tersebut bisa dianggap menyalahi instruksi PDIP yang melarang kadernya bicara soal Capres.
“Sikapnya seolah selangkah lebih maju dibanding sikap elite PDIP dan seolah ingin mengajari bagaimana pengambilan keputusan dibuat di internal partainya yang sebaiknya diputuskan lebih cepat dan mempertimbangkan betul respons para pendukungnya,” tutur Umam.
Menurut dosen Universitas Paramadina tersebut, Ganjar sepatutnya bersabar lantaran sikapnya justru bisa membuat dirinya kembali disentil elite PDIP.
“Jika Ganjar kembali bermanuver, seolah menekan atau bahkan menggurui bagaimana keputusan pencapresan itu dilakukan di internal PDIP, maka hal itu bisa menguatkan kembali resistensi politik di internal partainya,” ujarnya.
Namun pendapat lain diutarakan Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro.
Menurutnya, sikap Ganjar tersebut justru menunjukkan ketaatan terhadap partai.
Pasalnya, sang gubernur menekankan bahwa ia akan mencalonkan diri jika diusung PDIP.
Pernyataan tersebut juga mematahkan spekulasi terkait kemungkinan Ganjar lepas dari partainya agar diusung menjadi kandidat oleh partai lain.
“Itu juga sekaligus menutup bagi berbagai spekulasi beredar selama ini bahwa Ganjar Pranowo akan maju dari partai politik lain, termasuk melalui Koalisi Indonesia Bersatu sekalipun tanpa restu PDI Perjuangan,” ungkap Bawono, Kamis (20/10/2022).
Ganjar, menurut Bawono, berutang pada Megawati maupun putrinya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Puan yang disebut bersaing dengan Ganjar, telah menjadi komandan lapangan yang mengantar sang kader menjadi Gubernur Jateng dua periode.
Sehingga, Ganjar disinyalir tak mungkin nekat maju jika tak mendapat restu Megawati maupun elite PDIP lain.
“Apabila Ganjar Pranowo nekat untuk maju melalui partai lain tanpa restu PDI Perjuangan, maka besar kemungkinan suara pemilih di ‘kandang banteng’ di Jawa Tengah tidak akan solid kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut,” kata Bawono.
“Lalu juga Ganjar Pranowo akan mendapat peniliaian sebagai politisi oportunis tidak taat partai.”
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk pertama kalinya menyatakan kesiapan jika diusung menjadi calon presiden (Capres) dalam Pemilu 2024.
Dilansir bukabaca.id, pernyataan Ganjar tersebut memunculkan tanggapan dari pihak PDIP selaku partai yang memayunginya.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, menyebut kesiapan tersebut merupakan tugas semua kader dan mewanti-wanti agar pernyataan tersebut tidak dijadikan gimik.
Sebagaimana diketahui, Ganjar dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani menjadi dua kader yang digadang akan diusung menjadi capres.
Selama ini, Puan terlihat lebih aktif melakukan pendekatan politik bahkan sempat memberikan sinyal soal presiden perempuan pada 2024.
Sementara Ganjar selama ini enggan berkomentar meski beberapa kali dilaporkan bersafari politik ke berbagai daerah dan bertemu sejumlah tokoh.
Setelah beberapa kali berkelit, Ganjar akhirnya mengaku siap jika nantinya diusung menjadi capres dari PDIP.
“Kalau saya lihat dari jawaban Pak Ganjar, setiap kader partai ketika, kan jelas nih ‘Kalau untuk bangsa dan negara’, ya semua harus siap,” ungkap Hasto.
Hal tersebut dikatakan sesuai dengan disiplin yang berlaku di PDIP dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagai kiblat berpolitik.
“Misalnya, besok Pak Djarot ditugaskan ke Aceh, itu siap. Untuk bangsa dan negara itu semua menyatakan siap seluruh kader partai, karena itulah fungsi mengapa kita punya disiplin kepartaian,” tuturnya.
Terkait kesiapan Ganjar menjadi Capres, Hasto menekankan supaya pernyataan tersebut tak dijadikan alat politik.
“Apa yang disampaikan oleh Pak Ganjar, jangan kemudian jadi gimik-gimik politik. Ya karena, ya di dalam berpartai seperti itu. Semua siap ditugaskan,” tandasnya.
Adapun kesiapan Ganjar tersebut diungkapkannya dalam sebuah wawancara di stasiun televisi.
Meski mengaku siap, sang Gubernur tampak masih sangsi akan diusung oleh partainya sendiri.
“Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang kita tidak siap?” kata Ganjar.
Ganjar menjelaskan, maju atau tidaknya dia tergantung keputusan dari partai.
“Saya tidak tahu apakah partai cukup percaya dengan saya,” pungkas Ganjar sambil tertawa. (*)