Gelar Dialog Publik, PPI Sulsel Bahas Pembangunan Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi

waktu baca 2 menit
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulawesi Selatan menggelar dialog publik di Warkop Cappo Alauddin, Makassar, Selasa (30/7/2019).

bukabaca.id, Makassar – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulawesi Selatan menggelar dialog publik di Warkop Cappo Alauddin, Makassar, Selasa (30/7/2019).

Mengangkat tema “Pembangunan Infrastruktur di Daerah akan Memacu Pertumbuhan Ekonomi”. PPI mengundang pengamat ekonomi Dr Sutardjo, Direktur Eksekutif Forsospolmas Sulsel MS Baso DN, Kepala Dinas Bina Marga Pemprov Sulsel Rudy Djamaluddin, selaku narasumber.

“Pertumbuhan ekonomi, dilihat dari jumlah produksi dalam satu kurun waktu, tidak melihat siapa yang melakukan produksi, akan tetapoi jumlah dari produksinya, melalui itulah kenapa infrastruktur sangat berperan penting. Jalan, listrik, dan lain-lain merupakan indikator yang akan memacu pertumbuhan ekonomi,” ungkap Sutardjo.

“Ke depannya, Sulsel harus siap bersaing dengan Surabaya. Mengingat pembangunan infrastruktur yang pesat. Kembali lagi dengan pemudanya untuk siap membangun infrastruktur lunak, dalam hal ini capital intelectual,” tambahnya.

Sementara itu, pembangunan infrastruktur ditinjau dari aspek sosial, MS Baso mengatakan, sebuah proses pembangunan, harus sustainable development. “Sekiranya harus berkelanjutan dengan tidak menghilangkan hak-hak orang lain, akan tetapi tidak bisa dinafikan juga bahwa setiap kepala daerah tidak boleh menyalahi regulasi. Sebut saja misalnya dalam pembebasan lahan pembangunan jalan, di situ ada hak-hak orang lain yang mestinya diberikan, dengan kata lain ganti untung, bukan ganti rugi,” terangnya.

Ketua DPD PPI Sulsel, Taqwa Bahar, menambahkan, ada hal yang subtansial, bagaimana pemuda dan mahasiswa dalam mengawal pembangunan infrastruktur. Pengawalannya tidak hanya sebatas pengkajian dan riset, tetapi melalui kegiatan lebih lanjut.

“Seperti menyampaikan gagasan pemuda dan aktivis mahasiswa kepada orang-orang berperan penting dalam pemerintahan. Olehnya itu, tinggal bagaimana kita melakukan pengawalan yang sifatnya konstruktif, dari yang bersifat negatif menjadi hal-hal yang positif,” katanya. (Syaiful Haq)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *