Gelar Sosialisasi Perundungan, SMA Islam Athirah 1 Makassar Hadirkan Kacabdis Pendidikan Wilayah II
bukabaca.id, Makassar – Tetap produktif di tengah pandemi Covid-19, SMA Islam Athirah 1 Makassar sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi program pencegahan perundungan, di Ruang Auditorium Sekolah Islam Athirah wilayah Kajaolaliddo, Kota Makassar, Kamis (23/9/2021).
Dalam pelaksanaan kegiatan kali ini diselenggarakan dengan mengusung tema “Bersama Agen Perubahan Kita Terapkan Disiplin Positif”.
Dalam sosialisasi kali ini menghadirkan pembicara yang sangat berpengaruh termasuk dalam bidang pendidikan, diantaranya yakni Fitri Ari Utama (Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II), Tawakkal Kahar (Kepala Sekolah SMA Islam Athirah 1 Makassar), serta Yusri (Fasilitator Nasional Program Roots Kemendikbud-Unicef.
Dalam laporannya, BJ Gunawan selaku panitia kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan program pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dalam program tersebut ada beberapa tahap, termasik tahap sosiaslisasi kali ini.
“Di mana di tahap sosialisasi kali ini bisa diselenggarakan dengan koordinasi yang baik antara panitia bersama agen perubahan yang telah terpilih, mulai dari kelas 11 dan 10, hingga terpilih menjadi 30 peserta agen perubahan,” ujar Gunawan.
“Program terkait pencegahan perundungan ini akan berlangsung mulai September, dan akan berakhir pada bulan Desember 2021 mendatang,” imbuhnya.
Di akhir laporannya, Gunawan juga berharap agar seluruh peserta didik yang terpilih menjadi agen perubahan bisa terus semangat hingga bisa menciptakan perubahan yang positif untuk seluruh siswa-siswi di sekolah Islam Athirah.
“Semoga yang terpilih bisa semangat untuk menjadi agen perubahan yang akan mengubah seluruh peserta didik di SMA Athirah 1 Makassar, yang kurang lebih berjumlah 300 ratusan siswa-siswi,” tutupnya.
Diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II, Fitri Ari Utama. Dalam pembukaannya, ia sempat menyinggung adanya 6 point nilai yang terdapat pada profil pelajar pancasila.
“Di dalam profil pelajar pancasila ada 6 point atau 6 nilai yang perlu dipahami oleh anak-anaku, diantaranya berakhlak mulia, berkemerdekaan global, bergotong royong, menjadi mandiri, kreatif dan bernalar kritis,” paparnya.
Selain itu, untuk bisa mencapai keenam point tersebut kata Kacapdis, perlu adanya tindakan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang aman, nyaman, menyenangkan dan inklusif.
“Kita Perlu menciptakan kondisi pembelajaran yang aman nyaman dan menyenangkan dan inklusif. Itu semua tidak akan terjadi ketika masih ada bullying, atau perundungan. Perundungan itu bermacam-macam, termasuk pemukulan atau tindakan, fisik atau pun juga perundungan secara verbal,” jelasnya di hadapan para agen perubahan dari Sekolah Islam Athirah.
Tak hanya itu saja, ia juga menegaskan bahwasanya, bullying bisa terjadi di segala segmen, termasuk segmen pendidikan.
“Bullying bisa terjadi di segala segmen, baik itu pendidikan, ataupun segmen lainnya. Tetapi kita mulai dari segmen pendidikan yakni dengan adanya agen perubahan dari anak-anaku yang saat ini terpilih menjadi agen of change dalam upaya pencegahan perundungan atau kekerasan untuk lingkup pendidikan, tentunya di bawah supervisi atau bimbingan fasilitator, dalam hal ini guru,” pungkasnya.
“Jadi anak-anak ku harus bisa memberikan perubahan kepada anak-anak yang lainnya, untuk bagaimana bisa mencegah tindakan atau perlakuan bullying atau perundungan,” imbuhnya kembali.
Di akhir pembukaannya, Fitri Ari Utama juga mengucapkan selamat kepada seluruh siswa SMA Islam Athirah 1 Makassar yang telah terpilih menjadi agen of change dalam pencegahan perundungan di tingkat pendidikan.
“Saya mengucapkan selamat kepada anak-anak yang terpilih menjadi agen of change, bahkan dipilih langsung dari Univef. Kemudian untuk pendidik dan Fasilitator agar anak-anak nya dididik, dan kemudian ditindaklanjuti ketika ada tindakan bullying. Tentunya ini menjadi tugas kita semua, termasuk semua pengurus sekolah untuk bagaimana Perundungan bisa dicegah agar tidak menimbulkan adanya dampak-dampak negatif yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah wilayah Kajaolaliddo, Pimpinan Unit SMA Islam Athirah wilayah Kajaolaliddo beserta jajarannya, Pengurus kegiatan sosialisasi sebanyak 30 peserta agen perubahan yang juga merupakan Siswa-siswi SMA Islam Athirah 1 Makassar, serta pewarta dari berbagai instansi.
Sebagai informasi, bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diselenggarakan secara tatap muka, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, jaga jarak dan memakai masker.