Gubernur Sumut Sebut Sistem Zonasi Menghambat Siswa Berprestasi, Kok Bisa?

waktu baca 2 menit
Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara.

BukaBaca.id, Medan – Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengevaluasi pembagian zona atau sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dinilai tidak berkeadilan.

Dia mengatakan sistem tersebut menghambat siswa-siswa berprestasi mendapat sekolah yang bagus lantaran dibatasi oleh sistem zonasi.

“Infrastruktur (pendidikan) di Medan berbeda-beda. Tidak bisa kalau pakai zonasi, prioritas (murid) yang mana nanti yang akan di ajar (terima). Kalau di Jakarta di ujung dan di tengah, itu infrastruktur pendidikannya sudah sama, (kualitas) gurunya sudah sama. Jadi, jangan disamakan (kondisi) daerah yang sudah maju dengan daerah yang sedang berusaha untuk maju,” tegas Edy Rahmayadi, Sabtu (22/7).

Mantan Pangkostrad ini menyebut bahwa ia sudah melaporkan persoalan sistem zonasi yang dinilai tidak objektof tersebut kepada Presiden RI Jokowi dan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

“Sudah ketiga kalinya hal ini saya sampaikan, pertama kepada Bapak Presiden, Mendikbudristek dan ketiga ini kepada media,” ujarnya.

Selain dinilai tidak objektif lantaran memantasi kesempatan bagi siswa berprestasi mendapat sekolah yang bagus, sistem tersebut juga sarat kecurangan. Misalnya, kata Edy, ada masyarakat yang memilih pindah alamat demi memenuhi syarat zonasi agar lulus di sekolah yang diinginkan.

Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek dapat mempertimbangkan untuk dilakukan evaluasi sistem zonaasi. Bahkan, Edy menginginkan sitem penerimaan siswa ini dikembalikan pada sistem lama yakni melalui seleksi tertulis.

Dengan demikian, lanjutnya, akan tercipta persaingan yang adil bagi seluruh anak didik dan sehingga menumbuhkan motivasi bagi siswa untuk belajar dengan giat untuk masuk ke sekolah yang diinginkannya.

“Kembali seperti dulu, sistem dan seleksi tes. sehingga ada seleksi alam dan anak didik punya motivasi untuk mempersiapkan diri mengikuti tes,” ucapnya.

Gubernur menjelaskan pelaksanaan PPDB 2023 di Sumatera Utara berjalan dengan lancar atau tidak ada masalah. Hanya saja, sarana dan prasarana pendidikan yang belum merata masih menjadi pekerjaan yang terus diupayakan di Sumatera Utara.

“Mengapa begitu, saya tidak berbicara provinsi lain. Sumut saya ini, 33 kabupaten/kota, jumlah guru daerah sana, tidak sama dengan jumlah guru di Medan,” pungkasnya.(antara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *